Article Detail

SOSIALISASI DAN PENYEGARAN SDM KARYAWAN TARAKANITA

Yayasan Tarakanita selalu berupaya meningkatkan sistem managemen pengelolaan SDM Karyawan, pengelolaan managemen SDM sesuai kompetensi sudah di mulai dari tahun 2016. Mengawali tahun pembelajaran 2023/2024, karyawan SMK Pius X mendapatkan penyegaran tentang Jenjang Assesment Karyawan Tarakanita dari Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah dengan narasumber Yustinus Sudaryanto, S. Pd selaku Kepala Bagian Personalia dan SDM.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 6 Juli 2023 tersebut, Yustinus Sudaryanto, S. Pd mengingatkan kembali tentang profil SDM Karyawan Tarakanita yang berkarakter, memiliki kompetensi unggul dan memiliki rasa memiliki terhadap lembaga. Berkarakter disini maksudnya bagaimana karyawan dapat menjadi teladan bagi peserta didik, lingkungan sekitar, dan taat aturan organisasi seperti ketepatan waktu mengumpulakan tugas, kedisiplinan jam masuk kerja. Karyawan diharapkan memiliki kompetensi unggul, seperti cakap, terampil, dan profesional semangat pembelajaran yang tinggi, melalui berbagai kegiatan pengembang kompetensi (kompetensi pedagogik, kompetensi professional dengan memiliki ijazah, menguasai metode pembelajaran), kompetensi sosial, kompetensi individual (bagaimana membawa diri, memiliki kekhasan tertentu). Karyawan juga diharapkan memiliki loyalitas dan keterlekatan hati dan berkontribusi bagi pengembangan organisasi/yayasan sesuai fungsi tugas masing-masing.

Sebagai karyawan Tarakanita, kita diingatkan untuk memiliki kompetensi inti (integrity) salah satunya bisa menjadi teladan, memberikan pelayan yang baik sesuai fungsi dan tugas (customer care orientation), belajar terus menerus hal yang baik (continous learning) dimana usia tidak menjadi halangan untuk belajar, kemampuan untuk saling berinteraksi (interpersonal relationship), diharapkan untuk tidak membuat grup di dalam grup/kelompok.

Selain itu, karyawan Tarakanita dituntut memilik Kompetensi Managerial;  dengan cara dapat menjadi pemimpin (leadership), menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran (developing other) , kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif, verbal maupun non-verbal (comunication), memastikan pesan yang kita sampaikan tersampaikan dengan baik dan sungguh dipahami oleh peserta didik, bagi guru diharapkan bisa hadir ketika briefing pagi,  komitment untuk membangun sebuah organisasi (organization awarness), mulai dari mengidentifikasi masalah (problem solving), kemudian dicarikan alternatif pemecahan masalah (strategic thinking) mampu membuat keputusan yang bijaksana, seperti membuat pembagian mengajar (planing, organizing, controlling).(Bu-Was)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment