Article Detail

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TARAKANITA PENDEKATAN AKTIVITAS-REFLEKSI

“Apa yang dapat kukerjakan ialah meneruskan karya Allah dengan tekun sambal berdoa terus menerus, dan selalu berusaha melibatkan diri di dalamnya” (EG 24)

“Teruskanlah karyamu , Tuhan akan selalu memberkati dasar-dasar yang telah dibangun” (EG 75)

Pendidikan Karakter Tarakanita adalah usaha sadar dan terencana untuk membantu peserta didik agar dapat bertumbuh dewasa dalam menghayati kebebasannya dengan orang lain dalam dunia berdasarkan nilai-nilai yang dihayati secara konsisten.

Salah satu strategi implemntasi Pendidikan Karakter Tarakanita adalah pembiasaan, yakni keteladanan dan kegiatan terprogram (Kurikulum dan Kesiswaan). Aktifitas dan refleksi merupakan gerakan yang harus diupayakan terus menerus dalam kehidupan kita. Sehingga tidak menjadi sesuatu yang berat dan beban dalam mewujudkanya. Yayasan Tarakanita berupaya untuk menghidupi pembiasaan refeksi dalam setiap melakukan aktifitasnya untuk membangun dan mengemban generasi muda yang cerdas dan berintegritas. “Sesungguhnya, mendidik orang muda untuk melayani dan memberikan ddiri mereka sendiridengan bebas adalah satu iri khas sekolah-sekolah Katolik, baik dimasa lalu maupun masa depan” (Instrumentum Laboris hal. 23). Untuk tu marilah kita bersama-sama, bahu membahu membangun generasi muda  bangsa ini menjadi orang-orang muda ang berkarakter baik, seingga mampu mengembangkan negara Indonesia menjadi lebih baik.

 

 

Peserta didik Tarakanita yang memiliki keunggulan kompetensi utuh ditandai dengan :

1.      Tumbuhnya karakter yang berciri khas Cc5+

2.      Tumbuhnya semangat persaudaraan sejati yang mengedepankan sikap hormat, ramah, santun kepada orang lain

3.      Tumbuhna kultur / budaya tidak memproduksi sampah dan mencintai kebersihan

4.      Tumbuhnya budaa disiplin, tertib, teratur, dan mengargai hak / kepentingan orang lain

5.      Tumbuhnya sikap memiliki dan bertanggung jawab atas kebersihan ruangan/ area yang digunakan.

 

Nilai-nilai inti yang menjadi semangat dasar dalam karya pelayanan dari keutamaan-keutamaan dalam penghayatan hidup Santo Carolus Borromeus dan Bunda Elisabeth, yaitu :

1.      Iman yang mendalam

2.      Cinta kasih tanpa syarat dan berbelarasa kepada mereka yang miskin, tersisih, berkesesakkan hidup, dan menderita.

3.      Penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia

4.      Ketulusan hati dan kerelaan brkorban dalam melayani sesame

5.      Ketangguhan dan ketegaran dalam menanggapai tantangan zaman

6.      Ketekunan dan kesabaran untuk terus maju dan berkembang

 

Tujuan dari gerakan mengimplementasikan PKT pendekatan pendekatan aktivitas refleksi adalah :

  1. Mengimplementasikan pendidikan karakter secara serentak dan masif melalui gerakan bersama
  2. Memberikan pengalaman belajar melalui kegiatan / aktivitas yang konkrit sebagai salah satu strategi mengimplementasikan experiental learning
  3. Memberikan ruang eksplorasi pengetahuan (kognitif) serta bekal keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif) yang dibutuhkan oleh peserta didik
  4. Memberikan ruang makna melalui refleksi nilai-nilai filosofis terhadap setiap peristiwa dan pengalaman belajar yang dialami oleh peserta didik
  5. Membangun kultur dan karakter peserta didik melalui budaya “knowing the good, and doing the good”.

 

Nilai-nilai tersebut menjadi roh yang menjiwai dan memberi daya kekuatan dalam melaksanakan tugas perutusan karya pelayanan pendidikan yang harus diperjuangkan melalui niali-nilai Compassion, Celebration, Conviction, Competence, Creativity, Community dengan Commpassion sebagai payung. Nilai-nilai tersebut diperkaya dengan kejujuran, kedisplinan serta Keadilan  Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC).

 

Tujuh gerakan pembiasaan berwawasan PKT adalah :

1.      Pantang Pastik dan Styrofoam

2.      Gallon Kejujuran

3.      Pengelolaan Sampah

4.      Cinta LIngkungan

5.      Mengembangkan Budaya Kasih

6.      Bebas dari Barkoba dan Rokok

7.      Science Fair Project

 

A.     Standar gerakan Pantang Plastik dan Styrofoam :

1.      Kemasan/pembungkus makanan dan minuman

a.       Pantang atas kemasan/pembungkus makanan berbahan plastik/Styrofoam

b.      Pantang atas kemasan minuman berbahan plastik/Styrofoam

c.       Membawa botol minum sendiri (bila terbuat dari bahan plastik, maka pilih kode 5 sebagai bahan plastik)

2.      Kantong, wadah dan tanaman hias

a.       Pantang atas penggunaan kantong plastic sekali pakai

b.      Pantang atas penggunaan wadah berbahan plastic yang tidak dapat didaur ulang

c.       Pantang terhadap tanamana hias berbahan plastic/sytrofoam

3.      Kerjasama dengan pihak ketiga

4.      Refleksi pembiasaan pantang plastic dan Styrofoam

 

 

B.     Standar gerakan Galon Kejujuran :

1.      Dalam kesehariaanya sarana ini dikelola dan di rawat oleh peserta didik secara bergilir untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab dengan pendampingan wali kelas

2.      Setiap peserta didik membawa botol minum sendiri. Botol ini digunakan secara pribadi oleh peserta didik.

3.      Dispenser dan tabung air mineral bersih dan higienis.

4.      Peserta didik melaksanakan gerakan ini dengan penuh kesadaran, sehingga tahu manfaat dari gerakan ini

5.      Refleksi

 

C.     Standar gerakan Pengelolaan Sampah

1.      Tersedianya tempat sampah organic dan nonorganik

2.      Memiliki alat dan sarana pembuatan kompos

3.      Menaruh sampah pada tempat yang sesuai

4.      Memilah sampah organik dan non organic

5.      Adanya produksi kompok

6.      Refleksi

 

D.     Standar gerakan Cinta Lingkungan

Adalah gerakan yang menumbuhkan rasa saying kepada alam kita termasuk bumi dan tempat yang kita tinggali. Alam dan lingkungan tidak dirusak tapi harus dipelihara.

1.      Halaman tampak asri karena tumbuh tanaman yang dirawat, dipelihara secara teratur

2.      Tanaman sebagai media pembelajaran

3.      Ruang belajar dalam kondisi bersih dan nyaman

4.      Ruang kerja.kantor dalam kondisi bersih dan rapi

5.      Halaman tertata dan bersih

6.      Kantin bersih, rapid an nyaman

7.      Lingkungan sekitar bersih, rapih dan nyaman

8.      Refleksi

 

E.      Standar gerakan Mengembangkan Budaya kasih

Gerakan Mengembangkan Budaya Kasih meliputi pembiasaan tanpa kekerasan dalam berbagai bentuk di lingkungan sekolah, yaitu :

1.      Pembiasaan 4 S (Senyum, Sapa, Salam, Santun)

2.      Pembiasaan TTM ( Terima Kasih, Tolong, Maaf)

3.      Pembiasaan Kepedulian terhadap sesama (Coin Carolus, Rebon, kolekte lainnya)

4.      Refleksi

 

F.      Standar gerakan Bebas dari Narkoba dan Rokok

Bebasa dari narkoba dan rokok adalah suatu gerakan untuk menyelamatkan manusia khususnya generasi muda dari ancaman bahaya akibat narkoba dan rokok.

1.      Ada larangan terkait narkoba dan rokok dalam tata tertib sekolah

2.      Memasang tanda kawasan bebas narkoba dan rokok

3.      Pendeteksian dini (uji urine, sidak kelas, dan sidak lingkungan sekolah)

4.      Memiliki data hasil pendeteksian ( fisik, perilaku dan emosional)

5.      Media publikasi bahaya narkoba dan rokok (brosur, leaflet, poster, benner, bulletin, madding dll)

6.      Mengikuti sosialisasi/kegiatan tentang narkoba dan rokok.

7.      Memiliki jalinan kerjasama dengan BNN/RS atau lembaga terkait

8.      Memiliki mekanisme penanganan awal (Dinas Kesehatan)

9.      Sekolah bebas Narkoba dan Rokok

10.  Refleksi

 

G.     Standar gerakan Science Fair Project

Adalah suatu gerakan untuk mendorong peningkatan kompetensi, kreatifitas dan daya juang melalui kompetensi hasil proyek sains.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment