Article Detail
WAWASAN WIYATA MANDALA
WAWASAN WIYATA MANDALA
A. Sekolah Dan Fungsinya
Sekolah sebagai tempat penyelenggara
proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek,
keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal
ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang
memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari
bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan sehingga menjadi satu.
Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan
menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian
tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan
tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta
didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5R yaitu (Resik, Rapi, Ringkes , Rajin, Rawat). Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri.
B.
Arti Dan Makna Wawasan Wiyata Mandala
Wawasan secara harafiah berarti pandangan,
penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara
memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran
atau pendidikan sedangkan mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau
daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan
tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di
lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta
tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama
dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di sekolahnya.
Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di
lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang
menjamin berlangsungnya proses pendidikan di sekolah secara efisien dan
efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga
sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan
nasional.
C. Unsur-unsur Wawasan
Wiyata Mandala :
1.
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan.
2.
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
3.
penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
4.
Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama
yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
5.
Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa
menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
6.
Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.
D. Sekolah Sebagai Lingkungan Pendidikan
Dikarenakan sekolah sebagai Wiyata Madala
atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang bertentangan
dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru
mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan
hidup dan kepribadian bangsa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai
macam keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita
mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah,
menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam
unsureyang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan kemanunggalan,
persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang
dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga
sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru
dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah
menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang
mendorong para siswa untuk belajar interaktif.
Dalam hal ini yang mendapat perhatian
adalah :
1. Bentuk pengaturan
perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
2. Jumlah kelompok dalam kelas
3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan
langkah sebagai berikut,
1. Siswa ikut secara aktif
dalam pelajaran
2. Sikap positif siswa dalam
mengikuti pelajaran
3. Menggunakan kesempatan
baik dalam mengambil keputusan
4. Sikap guru yang positif
dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga
dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler
disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang mendukung
kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :
1. Menaati tata tertib
sekolah
Tata tertib sekolah
disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa dan
guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang
diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalam pergaulan di
lingkungan sekolah.
2. Hormat dan taat pada guru
Guru memiliki tugas
professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas
berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan
terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
3. Kerjasama antar warga
sekolah
Antara warga sekolah dan
masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk
mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling
pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan orangtua siswa tentang
hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidik anaknya.
E. Ketahanan Sekolah Dalam
Wawasan Wiyata Mandala
Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi
dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dlam menghadapi tantangan dan
hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun
tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang
dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif yang
sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan
fungsi masing-masing, maupun unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
staf tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungan sekolah.
Untuk menciptakan ketahanan sekolah maka
perlu diciptakan :
1.
Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah
2.
Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah
3.
Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan
4.
Belajar keras, teratur dan terencana
5.
Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh kesungguhan.
6. Memelihara 7 K. (Bu-Was)
Catatan : Materi tersebut disampaikan dalam MPLSPDB Tahun Pelajaran 2021/2021.
-
there are no comments yet