Article Detail
UPAYA PERPUSTAKAAN SMK PIUS X MAGELANG MENINGKATKAN BUDAYA BACA SISWA DI TENGAH KEMAJUAN TEKNOLOGI
UPAYA PERPUSTAKAAN SMK PIUS X MAGELANG MENINGKATKAN
BUDAYA BACA SISWA DI TENGAH KEMAJUAN TEKNOLOGI
Oleh : Anggieta Prihantika Brigitta – SMK
Pius X
Tahukah
kalian? Kini, kita hidup dalam era
globalisasi. Era globalisasi adalah era dimana berbagai kemajuan dan perubahan
dalam berbagai bidang, terutama Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi (
IPTEK) telah terjadi. Perkembangan yang terjadi ini amatlah pesat. Namun, tidak
selamanya kemajuan IPTEK membawa dampak positif seperti : kita akan mendapatkan
jawaban dengan lebih cepat, lebih menghemat waktu, dan mempermudah komunikasi,
kemajuan teknologi juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif tersebut
antara lain siswa menjadi sangat tergantung pada gadget. Era globalisasi
juga telah melahirkan sebuah budaya baru, yaitu budaya serba instan. Salah satu
akibat dari cinta budaya instan ini
adalah menurunnya minat baca masyarakat Indonesia. Mereka lebih tertarik pada “gadget “ dan dunia maya. Terutama kaum
remaja yang secara garis besar masih berstatus pelajar. Mereka memang masih mau
membaca. Tetapi, mereka membaca hanya saat terpaksa, misalnya di sekolah, saat
mengerjakan tugas, atau saat-saat menjelang ujian. Kemajuan jaman menyebabkan
generasi masa kini semakin meninggalkan buku. Terbukti saat mengerjakan tugas
atau saat membutuhkan materi dan informasi mereka lebih memilih untuk searching di dunia maya daripada membaca
buku. Perpustakaan pun sekarang mulai sepi, buku-buku di dalamnya terasa
dingin, jarang terjamah tangan manusia. Termasuk perpustakaan sekolah. Padahal
siswa masih banyak membutuhkan buku beserta ilmu yang terkandung di dalamnya.
Padahal membaca mempunyai banyak sekali manfaat dan sangatlah berguna bagi
kehidupan kita.
Mengapa
masyarakat Indonesia mulai meninggalkan budaya membaca? Padahal di negara-negara maju
seperti Singapura atau Jepang, masyarakatnya justru amat suka membaca. Saat di
kereta misalnya, masyarakat Jepang pun masih menyempatkan diri untuk membaca,
mengapa kita tidak bisa? Dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang tanggal 14 Oktober 2014 yang
bertemakan “Menumbuhkan Kreativitas Dengan Membaca” dengan narasumber A. Fuadi,
Penulis buku “Negeri 5 Menara” yang menjadi national
best seller, beliau menekankan bahwa “untuk bisa terbang ke banyak negara,
orang harus mempunyai cita-cita, jangan meremehkan membaca. Karena membaca akan
membantumu meraih mimpi!”. Jadi, masih maukah anda meremehkan membaca? Kita
sekarang telah mengetahui bahwa membaca merupakan kunci dalam meraih mimpi,
lalu kenapa kita masih mau meremehkannya? Sebenarnya apa sih arti minat baca itu? Dan
kenapa minat baca kini semakin menurun? Lalu, bagaimana cara kita
meningkatkannya lagi? Mari kita bahas semua lebih lanjut.
A.
Pengertian
Minat Baca
Sebenarnya apa itu minat baca?
Minat baca adalah keinginan yang timbul dari hati untuk membaca. Minat baca
tidak bisa timbul secara tiba-tiba dan dengan sendirinya. Minat baca akan
timbul jika telah ada pembiasaan membaca dari awal. Pembiasaan membaca akan
menimbulkan kecintaan pada membaca dan akhirnya membaca akan menjadi hobinya.
Sebenarnya, dalam membaca
terdapat tiga tingkat ketertarikan, yaitu:
1. Minat
baca : minat baca ialah dorongan dari hati karena faktor eksternal. Jadi
seseorang tersebut mempunyai keinginan membaca tetapi bukan murni berasal dari
hati, namun karena adanya alasan kuat yang mengharuskan seseorang tersebut
membaca.
2. Gemar
membaca : gemar membaca diartikan sebagi seseorang yang mempunyai kesukaan
tingkat tinggi dalam hal membaca. Membaca sudah menjadi semacam hobi atau gaya
hidup yang telah menyatu dalam jiwa.
3. Kemampuan
membaca : pada tingkatan tertinggi ini, orang tersebut telah memiliki kemampuan
untuk mengevaluasi, memahami, dan mengaplikasikan apa yang ia dapat dari
bacaan. Kemampuan ini melibatkan daya pikir dan daya ingat. Mereka akan bekerja
sehingga seseorang mampu memahami dan menangkap dengan cepat isi serta makna bacaan.
B.
Manfaat
dan Tujuan Membaca
Jika seseorang menyadari apa manfaat dan tujuan dari membaca, akan lebih mudah menarik minat mereka untuk terus membaca dan akhirnya membaca menjadi sebuah kebiasaan. Berikut saya uraikan tujuan dan manfaat membaca :
Tujuan :
§ Mencari
sebuah jawaban atau informasi yang dibutuhkan
§ Menambah
wawasan
§ Menyalurkan
hobi
§ Untuk
mencari inspirasi
§ Mempelajari
sesuatu
§ Mencari
referensi
§ Mendapat
informasi faktual
§ Mencari
kenikmatan emosi
Manfaat
:
Membaca
mempunyai banyak sekali manfaat. Selain bisa mendapatkan ilmu, kita juga akan
mendapat manfaat lain, yaitu :
1. Melatih
daya analisis
Kemampuan analisis isi bacaan sebanding dengan kegemaran kita membaca. Atau dengan kata lain, semakin rajin kita membaca, maka kemampuan analisis bacaan kita pun akan semakin meningkat. Daya analisis ini juga akan semakin terasah jika kita sering berdiskusi dengan orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita. Dengan kemampuan ini, kita akan semakin mudah menangkap pelajaran.
2. Menambah
pengetahuan dan wawasan
Semua orang juga pasti telah menyadari dan bahkan telah mengalami sendiri bahwa dengan membaca, pengetahuan, dan wawasan kita pasti bertambah. Bahkan kita bisa mengetahui dunia luar hanya dengan membaca tanpa harus mendatangi tempat tersebut, misalnya, untuk mengetahui budaya dan banyak hal lain tentang Paris, kita tidak perlu jauh-jauh datang ke sana, kita hanya perlu membaca buku tentang Paris.
3. Mengembangkan
watak dan perilaku baik
Saat membaca buku fiksi, kita
akan banyak menemui karakter tokoh yang diambil dari karakter manusia. Dengan
mengikuti dan memahami alurnya, kita dapat menemukan watak/karakter apa yang sebaiknya
kita terapkan dan kita hindari dalam kehidupan nyata kita dan saat berinteraksi
dengan orang sekitar kita.
4. Mengisi
waktu luang dan mendapat hiburan
Daripada waktu luang kita terbuang sia-sia untuk melakukan hal yang tidak ada gunanya, lebih baik waktu tersebut kita gunakan untuk membaca. Hal apapun yang kita baca akan lebih berarti daripada berdiam diri atau menggunakan waktu luang untuk tawuran dan kegiatan lain yang tidak mendidik. Kita pun dapat memperoleh penyegaran otak dengan membaca buku. Misalnya dengan membaca buku novel. Selain mendapat banyak pelajaran tetang hidup, melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang, kita pun dapat terhibur oleh tingkah konyol tokoh novel tersebut.
5. Dengan
membaca, siswa dapat mengukir prestasi
Jika seseorang, terutama pelajar mempunyai minat baca yang tinggi dan pada akhirnya mempunyai kebiasaan membaca, niscaya siswa tersebut akan dengan mudah mengukir prestasi. Karena setelah terbiasa membaca, siswa tersebut akan mempunyai kemampuan membaca, sehingga ia dengan mudah mengerti isi dari bacaan. Dan dengan membaca secara otomatis kita telah belajar dan mencoba mengingat materi yang kita baca itu.
6. Merangsang
keinginan untuk menulis
Dengan membaca banyak karya sastra, lama-lama kita akan mempunyai keinginan untuk mencoba menulis. Buku yang kita baca juga akan mempengaruhi gaya bahasa, kemampuan menulis, dan materi yang kita tulis.
7. Mendapat
banyak pengalaman hidup
Melalui membaca buku, kita bisa ikut masuk dalam dunia tokoh atau karakter yang ada di dalamnya. Kita seakan-akan ikut terjun dalam cerita yang tertulis di buku. Dengan begitu, kita dapat mengambil pelajarannya dan menerapkan dalam hidup sehari-hari.
8. Memperkaya
kosakata dan gaya bahasa
Setiap penulis mempunyai gaya
bahasa dalam penulisan buku. Semakin banyak buku yang kita baca, kita dapat
mempelajari banyak gaya bahasa sekaligus memperkaya kosa kata kita. Dengan
begitu kemampuan berbahasa kita pun
semakin tinggi.
9. Memperluas
pola pikir dan sudut pandang
Lewat membaca berbagai buku,
kita akan menemui banyak pola pikir penulis yang pastinya berbeda-beda. Sudut
pandang mereka dalam menanggapi suatu masalah pun
pasti berbeda. Semakin luas pola pikir
dan sudut pandang kita, maka kita pun
akan dengan mudah menemukan banyak jalan keluar saat mengalami masalah.
Kini, setelah mengetahui manfaat dan tujuan
dari membaca, masihkah Anda mau menganggap bahwa membaca adalah kegiatan yang
tidak berguna? Marilah kita memulai budaya membaca, sebab membaca memang
mengandung berbagai manfaat.
Perpustakaan dan Minat Baca
Siswa
Melihat banyaknya manfaat
positif dari membaca inilah, Perpustakaan SMK Pius X sangat mendukung
pengembangan minat baca siswa dengan menyediakan fasilitas yang memadai.
Fungsi perpustakaan sendiri
yaitu:
1. Sebagai
tempat belajar yang tenang
2. Pusat
informasi ilmu pengetahuan di sekolah
3. Menyediakan
buku-buku bacaan yang bermutu dan bersifat mendidik siswa
4. Meningkatkan
minat baca siswa
5. Sumber
belajar yang mendukung pencapaian prestasi siswa
6. Mendukung
proses pembelajaran
Untuk mencapai semua itu, Perpustakaan SMK Pius X merumuskan visi sebagai pijakan di dalam mengembangkan fungsi perpustakaan secara optimal “Berkembang Bersama Mencerdaskan Bangsa”. Untuk mewujudkan visi itu, kemudian dikembangkan melalui misi.
Adapun
misi sebagai berikut :
§ Meningkatkan
budaya baca
§ Mendukung
proses pembelajaran yang mandiri dan berkualitas
§ Membentuk
pribadi peserta didik yang cerdas, unggul, tangguh, dan berkualitas
§ Menciptakan perpustakaan sebagai pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
Koleksi buku perpustakaan ini pun lengkap,
mulai dari novel, buku teks, hingga kamus dan ensklopedia. Terdapat pula surat kabar, tabloid, karya
tulis dan majalah dengan berbagai judul yang mendukung proses pembelajaran.
Majalah juga merupakan koleksi favorit pengunjung.
Ruangan
bersih, nyaman, dan terasa sejuk. Petugas perpustakaan sangatlah ramah, Ia akan dengan senang hati
menyambut pengunjung perpustakaan dan memberi bantuan jika kita membutuhkan.
Perpustakaan SMK Pius X juga telah dilengkapi dengan wi-fi area dan tersedia
pula komputer yang dapat digunakan siswa untuk mencari tugas.
Perpustakaan
SMK Pius X selama 2 tahun berturut-turut yakni tahun 2015 dan 2016 berhasil
meraih prestasi yang membanggakan. Perpustakaan SMK Pius X berhasil meraih Juara
II dalam lomba perpustakaan tingkat SMK se-Kota Magelang. Dari hasil kejuaraan
tersebut, SMK Pius X sangat berharap bahwa pada perkembangan selanjutnya,
perpustakaan SMK Pius X mempunyai daya pikat untuk menambah wawasan bagi para
pengguna, baik guru/karyawan dan siswa. Perpustakaan SMK Pius X akan terus
memperbaiki diri agar mampu memberi pelayanan maksimal bagi upaya peningkatan
daya intelektualitas seluruh anggota komunitas SMK Pius X . baik dari sisi buku
maupun kualitas pelayanan serta fasilitas teknologi. Namun amat disayangkan,
fasilitas perpustakaan ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.
Belakangan ini justru terjadi penurunan minat baca siswa .
Sebenarnya, jika dilihat dari data pengunjung perpustakaan SMK Pius X, cukup banyak siswa yang berkunjung setiap harinya. Namun dari sisi peminjam mengalami penurunan. Terbukti dari data peminjaman buku dan pengunjung perpustakaan.
SIRKULASI PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN |
||||||||||
NO |
BULAN |
TAHUN
2013/2014 |
TAHUN
2014/2015 |
|||||||
X |
XI |
XII |
TOTAL |
X |
XI |
XII |
TOTAL |
|||
1 |
Juli |
664 |
0 |
0 |
664 |
569 |
0 |
0 |
569 |
|
2 |
Agustus |
750 |
874 |
0 |
1624 |
915 |
835 |
0 |
1750 |
|
3 |
September |
803 |
945 |
0 |
1748 |
1405 |
943 |
56 |
2404 |
|
4 |
Oktober |
1005 |
1301 |
987 |
3293 |
1398 |
1203 |
1187 |
3788 |
|
5 |
November |
975 |
797 |
879 |
2651 |
1325 |
887 |
895 |
3107 |
|
6 |
Desember |
1430 |
1121 |
785 |
3336 |
896 |
796 |
587 |
2279 |
|
7 |
Januari |
1030 |
765 |
715 |
2510 |
1025 |
735 |
704 |
2464 |
|
8 |
Februari |
1250 |
325 |
623 |
2198 |
810 |
502 |
181 |
1493 |
|
9 |
Maret |
1125 |
557 |
725 |
2407 |
663 |
752 |
585 |
2000 |
|
10 |
April |
860 |
545 |
525 |
1930 |
875 |
560 |
574 |
2009 |
|
11 |
Mei |
735 |
615 |
515 |
1865 |
743 |
634 |
527 |
1904 |
|
12 |
Juni |
520 |
435 |
415 |
1370 |
527 |
502 |
445 |
1474 |
|
Jumlah |
11147 |
8280 |
19427 |
25596 |
11151 |
8349 |
5741 |
25241 |
SIRKULASI PEMINJAM BUKU PERPUSTAKAAN |
||||||||||
NO |
BULAN |
TAHUN
2013/2014 |
TAHUN
2014/2015 |
|||||||
F |
NF |
TEKS |
TOTAL |
F |
NF |
TEKS |
TOTAL |
|||
1 |
Juli |
60 |
13 |
194 |
267 |
90 |
42 |
1388 |
1520 |
|
2 |
Agustus |
51 |
25 |
170 |
246 |
104 |
42 |
3232 |
3378 |
|
3 |
September |
43 |
31 |
631 |
705 |
75 |
53 |
4294 |
4422 |
|
4 |
Oktober |
50 |
19 |
588 |
657 |
60 |
29 |
4332 |
4421 |
|
5 |
November |
42 |
26 |
255 |
323 |
46 |
47 |
3938 |
4031 |
|
6 |
Desember |
34 |
28 |
40 |
102 |
53 |
39 |
79 |
171 |
|
7 |
Januari |
17 |
32 |
523 |
572 |
38 |
43 |
2488 |
2569 |
|
8 |
Februari |
14 |
12 |
421 |
447 |
28 |
56 |
2671 |
2755 |
|
9 |
Maret |
27 |
38 |
1171 |
1236 |
54 |
46 |
1171 |
1271 |
|
10 |
April |
20 |
5 |
799 |
824 |
38 |
25 |
834 |
897 |
|
11 |
Mei |
45 |
25 |
1056 |
1126 |
74 |
37 |
1080 |
1191 |
|
12 |
Juni |
37 |
15 |
123 |
175 |
55 |
45 |
245 |
345 |
|
Jumlah |
440 |
269 |
5971 |
6680 |
715 |
504 |
25752 |
26971 |
Di sini dapat dilihat bahwa peminjaman buku tidak
sebanding dengan jumlah pengunjung perpustakaan. Pengunjung perpustakaan
terlihat cukup banyak, namun peminjamnya sedikit. Pada bulan Juli 2015
misalnya, terdapat 664 pengunjung. Sedangkan peminjaman buku hanya ada 267
peminjam. Sebenarnya apa yang pengunjung lakukan di perpustakaan? Mengapa data
pengunjung menunjukkan bahwa perpustakaan ini memiliki pengunjung yang banyak
namun peminjaman hanya sedikit? Setelah bertanya kepada B. Budi Waskito, Kepala
Perpustakaan, beliau menuturkan bahwa : “Pengunjung yang datang setiap harinya
memang banyak, tetapi mereka lebih banyak bertujuan untuk membaca buku atau
majalah di perpustakaan saja. Tanpa meminjam buku tersebut. Sisanya lebih
banyak memilih untuk menggunakan fasilitas komputer dan internet. Yang
memprihatinkan adalah apa yang mereka buka melalui internet tersebut, terkadang
bukan tugas atau materi pelajaran yang mereka cari, mereka hanyalah membuka facebook, youtube, atau game online” penuturan
dari Kepala Perpustakaan tersebut memang tepat. Pemanfaatan fasilitas untuk
hal-hal yang tidak tepat memang merupakan hal yang memprihatinkan. Hal tersebut
mungkin menjadi salah satu penyebab dari turunnya minat baca siswa. Bahkan, ada
salah satu teman kami yang telah mengalami kecanduan game tingkat tinggi. Ia
memang pengunjung setia perpustakaan, setiap berkunjung ia menggunakan
fasilitas internet dan komputer hanya untuk bermain game online. Dia sampai
merasa tidak bisa hidup tanpa game online. Hari-harinya hanya dihabiskan untuk
bermain game online. Hal ini sungguh amat disayangkan. Masa-masa remaja
merupakan masa-masa emas. Kehidupan remaja seharusnya dihabiskan untuk
mempersiapkan diri menyambut masa depan, tetapi remaja masa kini justru
menjatuhkan diri dalam lembah kekelaman. Pikiran mereka telah teracuni oleh “virus kekinian”. Mereka akan dengan
mudahnya jatuh cinta pada hal-hal
yang sedang trend. Mereka takut, jika
tidak mengikuti arus perkembangan mereka akan dianggap cupu atau kudet (kurang update). Ikut berkembang
seiring kemajuan jaman memang boleh, hanya perlu diingat, tidak semua kemajuan
dan perubahan dapat kita terima. Banyak hal yang harus kita pertimbangkan.
Seperti apa manfaatnya untuk kehidupan mendatang, hal apa yang harus kita
korbankan, dan apakah itu penting untuk kemajuan pribadi kita. Daripada
menghabiskan waktu untuk bermain game yang hanya membuat otak kita lelah, lebih
baik kita menggunakan waktu untuk membaca sebuah buku yang justru aka membuat
otak kita fresh dan mendapat tambahan ilmu. Bahkan, dengan membaca buku tentang
game, bukan tidak mungkin baginya untuk menjadi seorang pencipta game.
Pengunjung
perpustakaan pun kebanyakan hanya meminjam buku novel atau membaca majalah.
Mereka merasa malas untuk membaca
buku-buku non fiksi seperti ensklopedia, buku pengetahuan popular, buku-buku
filsafat, buku tentang psikologi dan kejiwaan, ilmu terapan, buku-buku agama,
karya-karya tulis atau buku pengetahuan sains lain. Setelah saya bertanya pada
beberapa narasumber yaitu siswa SMK Pius X sendiri, mereka memang lebih
tertarik kepada novel atau majalah. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alas
an, yaitu buku-buku tersebut dianggap terlalu berat, mereka merasa
buku-buku tersebut tidak penting untuk dibaca, merasa tidak membutuhkan
informasinya, dan karena buku-buku tersebut sama sekali tidak menarik. Novel
atau majalah memang terlihat lebih menarik, namun kita juga perlu mengingat
bahwa buku-buku non fiksi pun mengandung banyak ilmu dan pengetahuan yang akan
sangat berguna untuk kehidupan kita.
Dalam
membaca, pemilihan sumber bacaan juga penting. Sebaiknya, kita membaca
buku-buku berbobot dan berisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat agar kita bisa menerapkan ilmu yang kita dapat
dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kita bersekolah di SMK, bukan berarti
kita boleh mengatakan bahwa pengetahuan tidaklah penting bagi kita. Pengetahuan
umum seperti sejarah dan sains juga penting untuk kita.
Penyebab menurunnya minat baca
Untuk
mengatasi penurunan minat baca, langkah pertama yang kita ambil adalah mencari
tahu penyebab menurunnya minat baca para siswa. Untuk mencari tahu, ada banyak metode
yang dapat kita tempuh, misalnya melalui metode wawancara, angket, atau
observasi. Kali ini saya memilih metode wawancara kepada beberapa teman.
Saya
mewawancarai beberapa teman dengan pertanyaan :
1. Apa
alasan suka membaca buku?
Tiga dari lima siswa menjawab
karena membaca adalah hobi mereka. Ada banyak ilmu yang bisa diperoleh dengan
membaca buku, dengan membaca buku, mereka merasa mendapat hiburan tersendiri.
Dua orang sisanya mengatakan mereka tidak suka membaca buku. Membaca hanya
mereka lakukan saat menjelang ulangan saja.
2. Berapa
kali kamu ke perpustakaan? Dan hal apa yang biasa kamu lakukan?
Dua orang menjawab hampir
setiap istirahat. Paling tidak satu minggu sekali. Yang mereka lakukan membaca
buku, meminjam buku, memanfaatkan fasilitas komputer dan mengerjakan tugas.
Alasan mereka ke perpustakaan karena mereka merasa nyaman saat berada di
perpustakaan. Rasanya nyaman, adem, enak buat menenangkan pikiran. Satu orang
mengatakan hanya jika ada guru yang memberi perintah untuk belajar di ruang
perpustakaan. Sedangkan sisanya mengatakan hampir tidak pernah. Alasannya
karena malas dan tidak suka membaca.
3. Bagaimana
tanggapanmu tentang Perpustakaan SMK Pius X ?
Lima orang mengatakan bahwa
Perpustakaan SMK Pius X nyaman, buku-bukunya tertata rapi, petugasnya ramah,
suasananya tenang, koleksi buku memadai, hanya terdapat usulan untuk menambah
koleksi buku-buku terbaru.
4. Hal
apa yang membuat kalian tidak suka membaca buku?
Tiga orang menjawab karena membaca buku
itu ribet, tidak bisa langsung mendapat jawaban yang dicari. Lebih baik buka
google, copy-paste, jadi deh. Alasan lain yang menjadi favorit adalah tidak
mempunyai waktu untuk membaca buku, dan kadang susah memahami kata-kata dalam
buku tersebut. Dua orang mengatakan tidak ada alasan untuk tidak suka membaca
buku karena buku adalah jendela dunia dan membaca adalah hobinya.
Dari
hasil wawancara di atas, dapat saya
simpulkan bahwa penyebab utama menurunnya minat baca siswa adalah karena
kemajuan teknologi yang menyebabkan anak lebih suka dengan hal-hal instan
sehingga mereka malas untuk membaca buku saat mencari jawaban dari suatu
persoalan. Guru pun
banyak yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Padahal, jika kita membaca
buku, ilmu yang kita dapatkan akan utuh, penuh dan lebih kita ingat karena saat
membaca, kita bisa sekalian belajar. Terkadang, kemajuan IPTEK memang membawa
dampak negatif pada anak. Mereka menjadi sangat tergantung pada gadget dan
lebih memilih jalan yang instan. Mereka memang suka membaca, tetapi yang mereka
baca adalah apa yang tertulis di HP-nya
atau akun sosial media. Yang belum tentu
tulisan tersebut akurat, bermutu dan bermanfaat. Dalam sehari mereka bisa
menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain dengan gadgetnya tanpa semenit pun mereka luangkan untuk membaca buku. Inikah
yang disebut dengan kemajuan zaman?
Sebenarnya yang salah bukanlah teknologinya, karena terkadang internet
juga membantu dan bermanfaat untuk kehidupan kita. Itu akan bermanfaat jika
kita bisa memilah informasi mana yang bermanfaat, penting, dan akurat. Yang
menjadi permasalahan adalah manusia yang terlalu tergantung pada gadget, serta
belum bisa memanfaatkannya dengan baik.
Kelebihan buku dibanding internet
Internet
memang memberi kemudahan bagi kita yang menyukai jalan instan. Tetapi buku
tetap tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Buku mempunyai beberapa kelebihan dibanding internet dan buku
lebih nikmat dibaca. Dengan mengetahui kelebihan buku, diharapkan para siswa
akan kembali tertarik membaca buku.
Berikut
kami uraikan kelebihan buku :
1. Isi
atau informasi yang terdapat dalam buku lebih akurat.
Terkadang, isi atau informasi
dalam sebuah tulisan yang diunggah dalam internet belum bisa dipertanggungjawabkan
keakuratannya. Berbeda dengan buku,dari buku sudah pasti dapat dipertanggungjawabkan.
Pertanggungjawaban dari isi tersebut terlihat dari dicantumkannya data lengkap
tentang penulis. Berbeda dengan tulisan di internet, yang terkadang kita tidak
tahu siapa yang menulis informasi tersebut.
2. Keaslian
informasi
Informasi atau cerita dalam
buku pun lebih terjamin keasliannya. Karena, semua berita dalam internet pasti
berasal dari buku.
3. Bisa
dibaca dimanapun kita berada
Kita bisa membaca buku
dimanapun kita berada meskipun kita sedang berada di desa terpencil sekalipun. Berbeda
dengan internet, di desa terpencil, kita belum tentu bisa mendapat akses
internet karena hambatan sinyal. Buku juga tidak membutuhkan baterai, sehingga
kita bisa membacanya berjam-jam tanpa harus melakukan isi ulang.
4. Informasi
yang kita dapatkan lebih utuh
Tulisan di internet, sering
kali merupakan kutipan dari sebuah buku. Berbeda dengan buku, isi buku akan
lebih utuh dan informasi tersebut belum terpotong-potong.
5. Buku
non fiksi menuliskan daftar pustaka sebagai referensi secara lengkap.
6. Buku
lebih terjangkau
Hal ini dikarenakan kita tidak harus
membeli buku. Kita bisa meminjam buku di perpustakaan. Sedangkan internet, kita
harus membeli paket atau kuota. Untuk menggunakan warnet, kita juga harus
membayarnya dulu.
Cara meningkatkan minat baca siswa
Melihat
keprihatinan tersebut dan melihat kelebihan dari buku ketimbang internet, kita harus meningkatkan minat baca kembali. Kita
harus menghentikan budaya malas membaca menjadi budaya gemar baca. Lembaga yang
berperan penting dalam usaha peningkatan minat baca ini adalah perpustakaan.
Dalam hal ini diutamakan perpustakaan sekolah. Hal ini dikarenakan siswa banyak
menghabiskan waktunya di sekolah. Jadi ada banyak kemungkinan bagi perpustakaan
sekolah untuk mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka peningkatan minat baca siswa.
Perpustakaan
SMK Pius pun tidak berdiam diri. Perpustakaan telah mempunyai beberapa program
dalam rangka peningkatan minat baca siswa. Program tersebut antara lain:
A. Peningkatan
sarana-prasarana
Demi menjaga kenyamanan siswa
dalam menyalurkan minat bacanya, perpustakaan SMK Pius X selalu mengadakan
pembaruan dan peningkatan sarana-prasarana. Sarana prasarana yang dimaksudkan
di sini adalah rak- rak buku, rak koran dan atau majalah, loker jaket dan tas,
penambahan koleksi pustaka berupa
pembelian buku-buku dan majalah baru. Fasilitas yang telah ditambahkan antara
lain:
Ø Meja
baca dan kursi baca, ditujukan untuk menjaga kenyamanan pengunjung saat membaca
di perpustakaan.
Ø Study carrel atau
meja perseorangan. Tujuan dari pengadaan meja perseorangan ini adalah agar
pengunjung dapat lebih fokus pada buku yang dibaca dan agar dapat terjaga
kerahasiaannya saat membaca buku.
Ø Rak
koleksi pustaka, rak yang kami miliki adalah rak buku dengan penutup kaca. Hal
ini bertujuan melindungi buku dari debu.
Ø Papan
display. Setiap ada buku baru, petugas perpustakaan akan meletakan buku
tersebut di dalam rak display tersebut.
Ø CCTV.
Pengadaan CCTV di perpustakaan bertujuan untuk menjaga keamanan.
Ø Komputer
berakses internet.
Ø Printer
B. Pengembangan
minat baca
Program pengembangan minat
baca amat dibutuhkan karena kegiatan tersebut akan membantu menanamkan minat
baca pada siswa. Karena secara mau tidak mau siswa akan membaca buku lalu
sedikit demi sedikit terbiasa untuk terus membaca dan akhirnya siswa akan gemar
membaca. Kegiatan yang kami pilih antara lain :
1. Hari
wajib kunjung. Perpustakaan telah menetapkan hari wajib kunjung perpustakaan
untuk setiap kelas.
KELAS X JASA BOGA 1 SENIN
ISTIRAHAT
1
KELAS X JASA BOGA 2 SENIN
ISTIRAHAT
2
KELAS
X PATISERI SELASA ISTIRAHAT
1
KELAS
X BUSANA BUTIK SELASA ISTIRAHAT
2
KELAS XI
JASA BOGA 1 RABU
ISTIRAHAT 1
KELAS XI JASA BOGA 2 RABU ISTIRAHAT
2
KELAS XI
PATISERI KAMIS ISTIRAHAT
1
KELAS XI
BUSANA KAMIS ISTIRAHAT
2
KELAS XII
JASA BOGA 1 KAMIS ISTIRAHAT 2
KELAS XII
JASA BOGA 2 JUMAT ISTIRAHAT
2
KELAS
XII PATISERI JUMAT ISTIRAHAT
2
KELAS XII
BUSANA JUMAT ISTIRAHAT
2
Namun
sayang, jadwal kunjungan tersebut belum dapat terlaksana dengan baik karena
terkadang jadwal tersebut berbenturan dengan jam praktek sehingga kelas yang
bersangkutan tidak memungkinkan untuk meninggalkan jam praktek. Misalnya saja
kelas X Jasa Boga2. Kelas tersebut dijadwalkan wajib kunjung perpustakaan pada
hari Senin istirahat ke 2. Padahal, kelas tersebut sedang ada jam praktek.
Dengan terpaksa, wajib kunjung perpustakaan tidak bisa berjalan. Hal ini bisa
terjadi karena jadwal kunjung belum tersosialisasi dengan baik. Untuk langkah
ke depan, petugas perpustakaan akan
mensosialisasikannya lagi kepada pihak yang bersangkutan.
2. Program
satu siswa pinjam satu buku.
Program ini, sekolah
mewajibkan setiap siswa untuk meminjam sebuah buku lalu membuat tugas resensi
atau karya lain sesuai materi atau kurikulum yang berlaku tenggang waktu tugas
ini adalah satu bulan. Penugasan akan diberikan oleh guru Bahasa Indonesia.
3. Promosi
perpustakaan.
Perpustakaan pun mengadakan
beberapa promosi. Promosi tersebut antara lain berupa :
§ Brosur
§ X-banner
§ Presentasi
(penjelasan tentang perpustakaan dan motivasi agar siswa mau berkunjung ke
perpustakaan dan mencintai buku. Kegiatan ini biasanya dilakukan saat MOS)
4. Lomba
membuat mading dengan tema perpustakaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta siswa kepada perpustakaan, waktu pelaksanaanya pada saat
hari buku se-dunia.
5. Lomba
membuat logo perpustakaan.
Pada kegiatan ini, setiap
kelas diwajibkan untuk menciptakan sebuah logo yang sesuai untuk perpustakaan
dari barang-barang bekas. Barang yang dapat digunakan misalnya : plastik, koran,
kertas-kertas bekas, atau sterofoam bekas, bahkan daun-daun kering pun bisa
terpakai. Logo paling sesuai dan kreatif yang akan menjadi juaranya.
6. Membagikan
stiker motivasi minat baca atau budaya baca.
Stiker ini berisi kata-kata
motivasi agar siswa tertarik untuk membaca buku dan pada akhirnya akan tercipta
budaya baca.
7. Pemberian
tugas dari guru bidang studi.
Guru bidang studi memberikan
tugas untuk mencari materi, artikel, atau mengerjakan tugas-tugas yang
mengharuskannya untuk membaca buku-buku tertentu. Namun, terdapat kendala dalam
pelaksanaaan kegiatan ini, seperti : belum semua guru memberikan tugas, dan
terkadang guru memberikan tugas untuk mencari jawaban melalui internet. Para
siswa pun lebih sering memilih membuka internet ketimbang membaca buku.
Internet dipilih karena dianggap lebih cepat dan ringkas. Padahal, jika kita
membaca buku, ilmu yang kita dapat lebih utuh.
8. Pameran
buku di papan display.
Setiap ada buku baru, petugas
perpustakaan akan menaruhnya pada papan display agar para siswa tertarik untuk
membaca buku-buku baru tersebut.
9. Program
pemberian reward bagi peminjam atau pengunjung teraktif. Pemberian reward ini
ditujukan baik kepada siswa maupun guru dan karyawan. Pemberian reward
bertujuan untuk lebih memotivasi siswa serta guru dan karyawan untuk rajin
meminjam buku-buku bacaan di perpustakaan serta untuk mengapresiasi mereka yang
rajin membaca buku agar lebih rajin lagi.
10. Pembuatan
video profil.
Perpustakaan SMK Pius juga
telah memiliki video profil yang berisi pengenalan perpustakaan serta motivasi agar
para siswa tertarik membaca buku. Video ini dibuat untuk selain untuk menarik
minat siswa membaca buku, juga untuk menanamkan rasa cinta siswa kepada perpustakaan.
Namun
sayang, lomba-lomba dan program tersebut belum bisa terlaksana sepenuhnya,
dikarenakan berbagai faktor,
antara lain dikarenakan belum ada sinergi antara perpustakaan dengan yang
terkait (kurikulum atau kesiswaan), sehingga belum tersosialisasikannya program
tersebut.
C. Pengadaan
Anggaran
Sekolah pun memberi dukungan untuk pengembangan
perpustakaan. Dukungan tersebut berupa alokasi dana yang direalisasikan untuk
pengembangan perpustakaan, misalnya pelengkapan koleksi pustaka dengan membeli
buku-buku terbaru yang berbobot, pelengkapan fasilitas dan sarana prasarana perpustakaan
dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan demi memberi pelayanan terbaik
kepada pengunjung. Anggaran tersebut didapat dari berbagai sumber. Sumber-sumber
tersebut antara lain: BOS, BOP, Blocgrand, dan dana swadaya atau dari yayasan.
Meskipun perpustakaan telah mempunyai program, program-program
tersebut belum mampu menarik minat siswa untuk mempunyai minat baca yang
tinggi. Mereka masih belum mencintai buku dan belum tertarik untuk memilih buku
ketimbang dunia maya. Maka dari itu, saya pun mencari usulan dari pihak beberapa
siswa. Karena, jika usulan program berasal dari pihak siswa, niscaya
kemungkinan untuk terlaksana akan lebih besar.
Usulan
tersebut antara lain:
1. Drop
everything and read.
Yaitu kegiatan menghentikan aktivitas selama 15
menit untuk membaca buku. Kegiatan ini dapat dilaksanakan di pagi ataupun siang
hari di luar jam praktik. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa membaca buku
setiap harinya meski hanya 15 menit.
2. Lomba
membuat resensi atau sinopsis buku
Dalam lomba ini, OSIS bisa
menjadi penyelenggara.
OSIS berperan menentukan buku apa yang akan diresensi atau dibuat sinopsisnya.
Lalu setiap siswa dalam satu sekolah, dengan buku yang sama membuat resensi
atau sinopsisnya. Hasil karya terbaik akan mendapatkan reward. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang minat siswa membaca
buku secara keseluruhan dan memahami isinya.
3. Bazaar
buku/book fair dari sebuah penerbit
Sekolah bisa mengundang
penerbit untuk mengadakan pameran buku di sekolah. Buku yang dipamerkan bisa
buku-buku murah hasil cuci gudang ataupun buku-buku best seller.
4. Pengadaan
koleksi buku baru
Siswa mengusulkan agar setiap
bulan atau minimal setiap tahun ajaran baru perpustakaan mengadakan pembaruan
koleksi buku. Terutama buku-buku yang lebih menarik dan buku-buku best seller.
5. Mengundang
seorang penulis buku untuk mengadakan M&G (Meet&greet)
Sekolah dapat mengadakan acara
talkshow dengan narasumber seorang penulis. Dengan mengadakan acara ini, siswa
akan menjadi lebih tertarik untuk membaca buku. Karena, setelah bertemu dengan
penulis, mereka akan lebih termotivasi untuk membaca buku-bukunya dan mungkin
akan ada yang tertarik untuk memulai
menulis buku.
6. Gerakan
menyumbangkan satu buku
Setiap siswa yang lulus,
mereka diwajibkan untuk menyumbangkan satu buku yang telah dibacanya dan
dibubuhi tanda tangan. Dengan begitu, mereka akan tergerak untuk membaca sebuah
buku.
Dengan mengusahakan berbagai upaya
tersebut, kami berharap agar Perpustakaan
SMK Pius X dapat semakin berkembang dan terus memperbaiki diri agar mampu
menarik minat para siswa untuk rajin membaca dan membuat siswa menyadari bahwa
perpustakaan adalah media belajar sepanjang hayat.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa menurunnya minat baca dikarenakan para siswa lebih memilih
internet. Alasan mereka memilih internet adalah internet bisa menyajikan
informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat. Dalam hal ini, kita tidak bisa
menyalahkan kemajuan IPTEK, terkadang kemajuan IPTEK memang bisa meringankan
beban kita. Namun, dalam menghadapi kemajuan zaman ini, kita tidak boleh
meninggalkan buku dan perpustakaan, karena buku mempunyai banyak kelebihan
ketimbang internet. Kita justru harus lebih rajin membaca, demi memajukan
Indonesia agar kita tidak tertinggal dari bangsa lain. Perpustakaan akan selalu
berusaha untuk memperbarui diri demi menarik minat membaca siswa dalam menghadapi
era globalisasi. Dengan begitu, eksistensi
perpustakaan tak terkalahkan oleh internet. Dengan berkunjung ke perpustakaan,
kita akan berinteraksi dengan banyak orang pula. Dalam interaksi tersebut akan
terjadi banyak pertukaran pikiran secara tatap mata. Pertukaran pikiran tersebut
akan lebih berarti daripada pertukaran pikiran secara virtual melalui dunia
maya. Jadi, dengan berkunjung ke perpustakaan, kita bisa melakukan interaksi
yang akhirnya memperkaya pola pikir.
Cintailah
buku, karena ia adalah guru yang paling baik. Ia tidak akan marah jika kita
berkali-kali membolak-balik halamannya. Berbeda dengan guru yang hanyalah
manusia biasa, terkadang guru akan marah saat kita berkali-kali menanyakan hal
yang sama. Rajinlah berkunjung ke perpustakaan. Karena di situlah tempat di mana harta karun yang
amat berharga tersimpan. Harta karun itu adalah ilmu yang ada dalam buku. Ilmu
tak akan pernah lekang oleh waktu. Buku dan perpustakaan pun tak akan lekang
oleh waktu. Karena, ilmu yang ada dalam buku-buku perpustakaan tak akan
kadaluarsa, dianggap tidak berguna lagi, dan tak akan pernah ketinggalan jaman.
Berbeda dengan gadget, saat kemajuan berkembang pesat, bisa saja gadget yang
kita punya kalah dengan edisi terbaru. Marilah mulai hari ini kita ke
perpustakaan. Buka bukumu, tambah ilmumu!
-
there are no comments yet