Article Detail

PEMBINAAN MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN SMK PIUS X MAGELANG

PEMBINAAN MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN SMK PIUS X MAGELANG

DALAM RANGKA IKUT MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA

 

(Oleh : Stefanny Windy Eka Putri – SMK Pius X)


Gambaran Umum Masyarakat Indonesia

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis oleh orang lain. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula informasi yang akan kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang mengatakan bahwa buku adalah gudang ilmu. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri, melainkan informasi tentang dunia,  bahkan alam semesta. Namun pada kenyataannya, minat membaca di kalangan generasi muda sekarang ini sangatlah rendah. Banyak sekali yang menjadi penyebab rendahnya minat baca. Salah satunya adalah semakin berkembangnya teknologi.

Sekarang kita hidup di jaman yang sangat maju, dimana teknologi mampu menjadi tumpuan utama untuk kehidupan manusia. Era ini biasa disebut juga dengan era globalisasi. Di era globalisasi ini, manusia menggunakan teknologi untuk membantu mempermudah pekerjaannya. Era globalisasi ini telah menciptakan berbagai macam jenis alat elektronik yang dapat membantu kita untuk mencari informasi apapun yang kita inginkan secara cepat dan tepat (budaya instan).

Bagi generasi-generasi muda yang hidup di era globalisasi ini, pasti mereka merasa terbantu oleh kemajuan teknologi ini. Terutama dalam hal mengerjakan tugas. Namun, kebanyakan anak muda menyalahgunakan kemajuan teknologi ini karena mereka sangat suka dengan suatu hal yang instan. Mereka cenderung menggunakannya untuk menghibur diri mereka, seperti chatting, streaming film, ataupun bermain game. Mereka jarang menggunakannya untuk membaca informasi-informasi yang update di internet. Bahkan saat mereka mengerjakan tugas mereka akan hanya mengetik soal yang diberikan dan langsung mencopy-paste jawaban yang ada tanpa membacanya.

Hal itu membuktikan bahwa minat, gemar dan kebiasaan membaca di kalangan generasi muda sudah memudar karena dampak negatif dari kemajuan tekologi yang ada.Berikut  saya akan membahas tentang minat, gemar dan kebiasaan membaca.

 

Minat, Gemar dan Kebiasaan Membaca

Minat, gemar dan kebiasaan membaca merupakan  tindakan yang sifatnya sangat individual dan manfaatnya dapat kita terima secara langsung untuk kepentingan individu. Minat dan kebiasaan membaca juga merupakan keterampilan yang diperoleh seseorang setelah dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Jadi, minat dan kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina, dan dikembangkan.

Dalam era pembangunan dewasa ini, peranan minat dan kebiasaan membaca sangat penting. Karena, dengan minat dan kebiasaan membaca tersebut orang dapat memperoleh informasi tentang sesuatu yang mereka baca, memperoleh pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, maupun pengetahuan dan keterampilan baru.

Pemahaman seseorang tentang makna membaca dan makna buku yang mendalam dapat membentuk minat, gemar dan kebiasaan membaca. Karena setiap orang memiliki nilai dan keyakinan berbeda-beda tentang buku, sudah pasti mereka juga memiliki minat dan kebiasaan yang berbeda-beda terhadap buku.

Oleh karena itu, perpustakaan memegang peranan cukup  penting dalam meningkatkan minat membaca dan menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut supaya siswa-siswi menjadi gemar membaca dan kemudian menjadi terbiasa membaca.

Minat membaca adalah dorongan dari hati/rasa ingin yang cukup tinggi untuk membaca, misalnya, saat seorang siswa harus menyelesaikan tugas membuat makalah dan isi makalahnya hanya ada dan bisa diperoleh dari buku bacaan. Mau tidak mau, suka tidak suka ia akan dan harus membaca buku. Peristiwa ini menciptakan kondisi ‘terpaksa membaca’ pada siswa tersebut, sehingga ia hanya akan membaca pada kondisi itu saja.

Hal berbeda akan terjadi jika seseorang membaca karena rasa suka dan penasaran yang muncul dari dirinya sendiri, contohnya, seorang siswi mendengar cerita temannya tentang liburannya di Kota Tua, dan menurut cerita temannya tempat itu cukup indah dan menarik. Karena penasaran dengan cerita itu, ia mencoba mencari dan membaca informasi tentang profil tempat tersebut. Apa dan bagaimana akses menuju tempat tersebut, biaya perjalanan, tempat wisata yang lain disekitar tempat tersebut atau bahkan sejarah tempat tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat untuk membaca akan muncul jika, keinginan untuk membaca didorong oleh rasa suka pada suatu hal yang menarik dan juga rasa penasaran yang muncul dari hati nurani seseorang.

Gemar membaca adalah dimana seseorang sangat senang untuk membaca. Sementara itu, gemar membaca dianggap satu tingkat lebih maju dari minat untuk membaca. Setelah seseorang dapat menumbuhkan minat membacanya, secara otomatis ia akan menumbuhkan rasa sukanya pada membaca.

Setelah seseorang suka atau gemar pada suatu kegiatan, ia akan mengulang secara terus-menerus kegiatan itu dan akan menjadi suatu kebiasaan. Dengan demikian arti kebiasaan membaca adalah situasi dimana seseorang sering melakukan kegiatan membaca. Setelah mencapai tahap ‘terbiasa membaca’ lama-kelamaan kegiatan membaca tidak harus dipicu oleh paksaan dari luar dirinya, selanjutnya membaca akan menjadi “kebutuhan”.

Mengapa membaca itu penting? Membaca memang penting, karena buku adalah jendela ilmu dunia. Semakin banyak buku yang kita baca, semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang bisa kita miliki. Jika di jaman yang modern ini kita tidak mau membaca, tanpa kita sadari kita akan sulit bersaing untuk mendapatkan kerja yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Walaupun dalam 1 hari kita hanya bisa membaca 5 halaman dari sebuah buku, setidaknya setiap hari kita akan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang baru.

Dalam suatu kesempatan, Walikota Magelang, Ir. H. Sigit Widyonindito, MT dalam sambutannya pada acara Talkshow yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang menekankan “Kita sebagai generasi muda harus mampu melestarikan budaya menulis dan membaca, tidak hanya menghabiskan waktu untuk membaca BBM dan SMS saja, namun juga menyempatkan waktu untuk membaca buku minimal sehari 5-10 lembar. Jika membaca telah menjadi kebiasaan atau budaya, maka orang akan termotivasi untuk selalu membaca dan membaca terus menerus. Jika kita ingin tahu segalanya atau ‘tidak kudet’ AYO GEMAR MEMBACA”.Dalam acara itu juga dihadirkan narasumber “Asma Nadia” penulis buku-buku best seller yang beberapa karyanya sudah disinetronkan dan diangkat dalam layar lebar. Beberapa karyanya diantaranya : Catatan Hati seorang istri, Surga Yang Tak Dirindukan, Assalamualaikum Beijing, Salon kepribadian, Catatan Hati Pengantin, Catatan Hati Ibunda dan masih banyak lagi karya-karyanya yang inspiratif, jenaka dan menghibur. Asma Nadia menekankan, “Untuk mencapai impian yang tinggi, kita harus memiliki sifat disiplin, kerja keras dan pengetahuan yang luas. Dan cara untuk mendapatkan pengetahuan luas yaitu “meningkatkan gemar membaca dan menulis.

Membaca secara terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan daya ingat yang cukup tinggi, apalagi bila dibantu dengan kegiatan menulis. Maka dari itu, saat kita belajar sebaiknya kita menulis ulang apa yang telah kita pelajari, supaya kita bisa selalu mengingat apa yang telah kita baca. Jika kita mau mencoba hal tersebut secara teratur, sebuah julukan pintar/jenius bisa kita dapatkan dengan mudah.

Membaca juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang, contohnya ketika seseorang sedang membaca novel secara otomatis orang tersebut akan membayangkan atau berkhayal seperti apa situasi cerita tersebut menurut imajinasinya. Dengan sering berimajinasi, kita bisa mendapatkan hal-hal kreatif yang baru yang dapat dituangkan dalam sebuah gambar, film, ataupun sebuah tulisan.

Tujuan dan Manfaat Membaca

A.    Tujuan

Secara umum tujuan membaca adalah untuk memperoleh data secara tertulis maupun lisan yang disajikan oleh orang lain. Tetapi banyak orang juga berpendapat bahwa membaca adalah untuk menghibur diri.

Membaca bukan hanya memaknai rangkaian kata yang ada, tetapi juga mencakup proses mengingat, menilai, menghayati, berimajinasi, dan proses memecahkan masalah. Jika proses membaca dilakukan berulang kali dan kemudian menjadi suatu kebiasaan, hal tersebut akan menambah intelektualitas seseorang. Dan akan lebih baik lagi jika hal tersebut dibantu dengan kegiatan menulis. Membaca bacaan yang menghibur juga dapat menambah kreatifitas, juga dapat menenangkan pikiran.

B.    Manfaat

Berikut adalah manfaat membaca:

(Sudarsana,2007 :4.7 , Jahja, 2006 ; Mujiran , 2008 : 123 ; Elkin, et.al , 2003 :12)

1.    Menambah daya analisis /meningkatkan keterampilan membaca

Dengan membaca buku, seseorang dapat melatih konsentrasi berpikir, melatih kemampuan membaca, kepekaan membaca, kemampuan menginterpretasi makna, dan melatih pikirannya untuk merefleksikan isi bacaan. Daya analisis dapat cepat terasa jika seseorang sering berdiskusi dengan orang yang tertarik atau menguasai subjek yang sama.

 

2.    Menambah pengetahuan dan wawasan

Membaca buku ilmu pengetahuan, bahkan tanpa harus melakukan sendiri, dapat meningkatkan pengetahuan. Seseorang tidak harus melakukan penelitian ke bulan, tetapi dari pengalaman manusia lain yang ditulis dalam buku, orang lain dapat memperoleh pengetahuan yang sama.

3.    Dapat mengembangkan perilaku dan watak yang baik

Dalam bersosialisasi, membaca dilakukan dengan cara berdiskusi, saling berbagi pengetahuan dan membaca bersama. Hal itu dapat meningkatkan hubungan yang baik antar manusia. Selain dapat menstimulasi pengembangan keterampilan bersosialisasi, membaca bersama dapat meningkatkan rasa keingintahuan dan kreativitas seseorang.

4.    Mengisi waktu luang dan menjadi kesibukan yang berguna

Ketika seseorang tidak tahu apa yang harus dilakukan pada waktu luang, ia dapat membaca buku. Tidak menjadi persoalan jika buku yang dibaca hanya sekedar majalah, atau bahkan hanya melihat gambar yang ada di dalam buku tersebut. Paling tidak ia menanamkan kebiasaan membaca pada dirinya. Kegiatan membaca masih lebih bermanfaat dibandingkan menghabiskan waktu dengan berwisata ke mall atau tawuran.

5.    Dapat menenangkan pikiran

Informasi dalam buku menawarkan banyak pilihan, seperti praktik menghadapi berbagai persoalan kehidupan, praktik menghadapi perasaan bersalah, dan sebagainya. Sementara itu, buku-buku novel atau buku cerita menyajikan berbagai kisah dan gaya penuturan yang penuh misteri, ketegangan, atau penuh kelembutan. Seluruh jenis buku dapat dijadikan sebagai sarana terapi.

Dengan membaca kita juga dapat memperoleh prestasi yang gemilang di dalam maupun di luar sekolah. Jika seorang siswa memiliki minat dan kegemaran yang tinggi terhadap membaca, siswa tersebut akan terus mendapatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan baru dan mampu bersaing dengan siswa-siswi lainnya atau bahkan dengan orang yang lebih tua darinya. Pandangan beberapa orang tentang orang yang suka membaca buku atau’kutu buku’ pasti adalah culun, kurang gaul dan waktunya hanya dihabiskan untuk membaca buku. Padahal di jaman yang modern ini seorang kutu buku sangat diperlukan, karena telah berkurangnya generasi muda yang suka membaca. Namun, untuk menjadi pintar pun kita tidak harus menjadi kutu buku, kuncinya adalah kalian mau membaca walaupun kamu membaca sedikit demi sedikit.

Apa yang Membuat Minat, Gemar dan Kebiasaan Membaca Buku Menurun di kalangan  Anak-Anak dan Remaja?

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi terus berkembang menjadi lebih canggih dan praktis teknologi tersebut dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia, menghibur diri mereka, mencari informasi yang terkini bahkan untuk berkomunikasi jarak jauh.

Teknologi yang canggih itu telah menciptakan suatu akses yang dapat digunakan oleh manusia dari berbagai macam belahan bumi. Akses tersebut adalah internet. Akses internet menyediakan berbagai macam situs yang menyediakan berbagai macam informasi dan hiburan yang bisa kita dapatkan hanya dalam hitungan detik. Namun tekonologi tersebut telah disalahgunakan oleh para pelajar, terutama ketika menghibur diri dan mengerjakan tugas. “Kalo ada tugas tinggal ketik soalnya di Mbah Google dalam hitungan detik jawaban udah muncul. Biasanya sih aku pilih jawaban yang agak panjang. Terus dicoppy-paste di Word, langsung diprint. Lagi pula nilainya juga selalu di atas KKM, kadang malah gurunya ngga baca isinya, ”kata seorang siswi. Menanggapi situasi tesebut saya pribadi mempunyai sebuah usulan yaitu, lebih baik siswa membuat tugas tersebut dengan tulisan tangan, walaupun materi tersebut diambil dari internet, dengan menulis secara otomatis ia akan membaca dan bisa mengingat apa yang ia baca dan tulis.

Hal tersebut membuktikan bahwa yang membuat minat, gemar dan kebiasaan membaca menurun “bukanlah” teknologinya yang salah karena terlalu maju tetapi orang itu sendiri yang belum memiliki ketertarikan untuk membaca.

Hal ini juga terjadi di SMK Pius X Magelang. Banyak siswa-siswi SMK Pius X yang datang berkunjung ke perpustakaan. Keadaan perpustakaan yang bersih, rapi, sejuk, nyaman dan penjaganya yang ramah membuat semakin banyak siswa yang datang berkunjung. Namun kebanyakan dari mereka datang hanya untuk menggunakan fasilitas komputer dan internet yang disediakan oleh sekolah. Bahkan beberapa dari mereka datang ke perpustakaan hanya untuk streaming video atau ngegame. Ada juga yang datang ke perpustakaan hanya jika ada tugas untuk membaca. Memang ada beberapa dari mereka ada yang datang secara rutin untuk membaca buku seperti novel, tabloid atau cerita-cerita fiksi lainnya. Namun sedikit ketertarikan mereka untuk membaca buku non fiksi, seperti ensiklopedia, buku-buku referensi, dan buku pengetahuan lainnya.

“Kalo pengunjung sih memang banyak, ada yang baca majalah, baca novel, ngerjain tugas. Tapi cuma sedikit siswa/siswi datang untuk membaca buku apalagi buku pengetahuan non fiksi seperti buku sains. Dari tahun ke tahun prosentase yang meminjam buku juga semakin menurun dan mereka hanya meminjam buku-buku fiksi” kata Kepala Perpustakaan SMK Pius X saat saya wawancarai.

Kecenderungan untuk bermain game juga dapat menurunkan minat kita untuk membaca, bahkan jika kita sudah kecanduan main game kita bisa tidak peduli terhadap orang di sekitar kita, contohnya seperti salah satu kakak kelas saya di SMK Pius X, ia sangat kecanduan untuk bermain game online. Ia selalu membawa laptop dan hpnya ke manapun ia pergi. Bahkan pada hari libur pun ia tetap datang ke sekolah untuk menggunakan fasilitas Wi-Fi yang disediakan sekolah, dan ia terkenal dengan julukan ‘pengunjung setia perpustakaan’. “ Padahal sudah sering ditegur dan dinasehati guru ya tapi tetap saja Wi-Fian terus”, “ Padahal Sabtu anak kos pada pulang, kok dia berada di sekolah? Apa dia nginep disekolah? ”komentar siswa-siswi lainnya.. “Daripada waktunya dipakai untuk main game mending untuk baca-baca buku sekilas atau ngga berita di internet biar ngga kudet.” saran salah satu teman saya.

Dalam sebuah kesempatan, saya mencoba memberikan pertanyaan kepada teman-teman di SMK Pius X. Berikut adalah beberapa jawaban dari siswa-siswi SMK Pius X tentang membaca,

1.      Apa tujuan kamu membaca?

Menyalurkan hobiku baca komik dan novel”

“Nyari jawaban buat tugas”

“belajar buat persiapan ujian”

2.      Apa buku bacaan favoritmu?

komik”

“novel”

“aku cuma suka baca buku yang ada gambarnya, kalo ngga ada gambarnya itu bikin pusing”

3.      Berapa banyak buku yang kamu baca dalam 1 bulan?

“kalo baca komik bisa sampe 10 episode bahkan lebih, tapi kalo buku pelajaran mungkin cuma setengah bab atau bahkan nggak sama sekali”

 

4.      Berapa lama kamu membaca dalam 1 hari?

“ Paling lama ya 30 menit. Itupun bacanya kalo ada ulangan doang.”

Jadi dapat disimpulkan, yang membuat minat, gemar, dan kebiasaan membaca menurun adalah diri kita sendiri yang tidak sadar akan pentingnya membaca dan kita lebih mendewakan alat teknologi yang ada.

Upaya Meningkatkan Minat, Gemar, dan Kebiasaan Membaca

Karena dari tahun-ke tahun minat, gemar, dan kebiasaan membaca terus menurun, dalam hal ini perpustakaan mempunyai peranan yang cukup penting untuk meningkatkan minat, gemar dan kebiasaan membaca. Untuk itu, Perpustakaan SMK Pius X mengupayakan berbagai macam cara untuk meningkatkan minat, gemar, dan kebiasaan membaca, serta untuk menarik perhatian siswa-siswi untuk membaca  antara lain melalui :

1.     Pengadaan Fasilitas / Sarana Prasarana

Dalam hal mengupayakan peningkatan minat, gemar, dan kebiasaan membaca, Perpustakaan SMK Pius X menyediakan fasilitas-fasilitas yang lebih memadai agar mereka nyaman untuk membaca di perpustakaan. Fasilitas-fasilitas yang telah disediakan dan diupayakan oleh SMK Pius X, antara lain,

a.      Memperbaharui meja baca dan kursi baca

Hal ini dilakukan supaya pengunjung dapat membaca lebih nyaman di perpustakaan.

b.     Pengadaan Study Carrel atau meja perseorangan

Meja ini diperuntukkan bagi pengunjung yang membutuhkan ketenangan saat membaca, ataupun ingin membaca hal-hal yang sifatnya privasi.

c.      Mengganti almari bahan pustaka

Hal ini bertujuan agar buku-buku koleksi dapat tertata lebih rapi, indah, aman serta bersih dari debu.

d.     Pengadaan Rak Koran dan Majalah

Rak Koran dan majalah disediakan agar pengunjung dapat mencarinya dengan mudah dan dapat menarik perhatian siswa-siswi untuk membacanya. 

e.      Menyediakan loker tas dan jaket

Tujuan penyediaan loker tas dan jaket adalah untuk menjaga barang bawaan pengunjung yang datang ke perpustakaan agar lebih aman.

f.       Papan display

Papan display adalah semacam rak buku yang digunakan untuk mempromosikan buku-buku baru ataupun buku yang paling banyak diminati.

g.     CCTV

Perpustakaan SMK Pius X dilengkapi dengan CCTV yang berguna untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung saat membaca di perpustakaan.

h.     Komputer berakses internet

Komputer ini bisa digunakan pengunjungyang tidak memiliki/membutuhkan akses internet untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Komputer ini juga dapat digunakan untuk facebookan atau streaming youtube namun, mereka harus mengutamakan orang lain yang membutuhkan untuk mengerjakan tugas atau hal penting lainnya.

Namun lebih baik sekolah memberikan penyuluhan tentang penggunaan komputer dan internet secara positif, yaitu menggunakan akses internet untuk membaca pengetahuan secara cepat dan tepat.

i.       Printer

Printer dapat digunakan oleh pengunjung yang ingin mencetak tugas atau keperluan-keperluan yang lain. Sebagai sarana pendidikan karakter, bagi yang mengeprint disiapkan kotak kejujuran dengan memasukkan nominal tertentu secara sukarela.

j.       Memperlengkap sumber bacaan

Agar pengunjung perpustakaan semakin banyak,  perpustakaan disarankan untuk melengkapi koleksi bukunya seperti buku pengetahuan, ensiklopedi dan juga novel-novel terbaru yang banyak diminati atau yang sedang populer.

2.     Pelayanan Petugas/Pustakawan

Agar perpustakaan dapat menarik perhatian pengunjung untuk membaca petugas/pustakawan bersifat ramah dan bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengunjung.

3.     Program-program kegiatan kesiswaan

Untuk meningkatkan minat membaca buku, perpustakaan SMK Pius X mengadakan berbagai macam kegiatan untuk menarik perhatian agar mau membaca.

Kegiatan-kegiatan tersebut, yakni :

a.  Hari wajib kunjung perpustakaan

Perpustakaan SMK Pius X membuat jadwal wajib kunjung perpustakaan agar siswa-siswi dapat secara rutin membaca buku walaupun hanya sedikit yang dibacanya, karena semakin sering orang membaca, semakin banyak ilmu yang dimiliki oleh orang tersebut.

          Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan SMK Pius X

KELAS             XJASA BOGA 1                      SENIN             ISTIRAHAT I

      KELAS            X JASA BOGA 2                     SENIN             ISTIRAHAT II

      KELAS             X PATISERI                            SELASA          ISTIRAHAT I

      KELAS             X BUSANA BUTIK                 SELASA          ISTIRAHAT II

      KELAS             XI JASA BOGA 1                    RABU              ISTIRAHAT I

      KELAS            XI JASA BOGA 2                    RABU              ISTIRAHAT II

      KELAS             XI PATISERI                           KAMIS             ISTIRAHAT I

      KELAS             XI BUSANA BUTIK                KAMIS             ISTIRAHAT II

      KELAS             XII JASA BOGA I                    KAMIS             ISTIRAHAT II

      KELAS             XII JASA BOGA 2                   JUMAT           ISTIRAHAT I

      KELAS             XII PATISERI                          JUMAT           ISTIRAHAT II

      KELAS             XII BUSANA BUTIK               JUMAT           ISTIRAHAT II

Namun jadwal di atas belum berjalan secara rutin dan optimaldikarenakan berbagai faktor, diantaranya  terbentur dengan jadwal pelajaran praktik yang ada.

b.  Program 1 siswa pinjam 1 buku

Siswa diwajibkan meminjam 1 buku setiap bulannya di perpustakaan. Berikut adalah peraturan untuk meminjam buku di perpustakaan SMK Pius X :

1.  Peminjaman bahan pustaka untuk dibawa pulang dilayani pada waktu istirahat dan jam pulang sekolah (Pukul 06.45 – 15.30 wib).

2.  Peminjaman bahan pustaka dengan ketentuan sebagai berikut:

           Fiksi                       : 3 hari

           Non fiksi                : 7 hari

           Buku paket           : 1 minggu atau sepanjang tahun pelajaran

3.     Apabila ingin meminjam buku lagi, buku pinjaman yang lampau harus sudah dikembalikan terlebih dahulu.

Sanksi-sanksi

§  Apabila terlambat mengembalikan buku akan mendapat teguran secara lisan atau tertulis

§  Bilamana buku rusak atau hilang karenakan oleh peminjam ditanggung oleh peminjam sendiri.

c.   Pemberian tugas dari guru bidang studi

Guru juga membantu untuk menumbuhkan minat siswa-siswi terhadap membaca dengan cara memberikan tugas-tugas yang materinya diambilkan dari koleksi perpustakaan. Hal tersebut dapat menyadarkan siswa-siswi bahwa membaca itu penting.

d.  Promosi Perpustakaan

Pengelola perpustakaan SMK Pius X telah mengupayakan berbagai macam cara agar siswa-siswi SMK Pius X dapat tertarik untuk membaca, seperti :

§  Membuat brosur perpustakaan

§  Membuat X Banner tentang perpustakaan yang diletakkan di depan perpustakaan.

§  Mempromosikan perpustakaan dengan cara mempresentasikan tentang fasilitas-fasilitas dan koleksi-koleksi buku yang ada di perpustakaan SMK Pius X.     

e.  Pengadaan Anggaran

Sekolah telah memberikan alokasi dan merealisasikan anggaran untuk pengembangan fasilitas dan koleksi perpustakaan melalui anggaran dari Yayasan, BOS, dan Blocgrand

f.   Kegiatan Lomba Kreatif

Agar siswa lebih tertarik untuk membaca, perpustakaan sekolah memprogramkan berbagai macam kegiatan untuk meningkatkan minat, gemar, dan kebiasaan membaca, antara lain :

§  Mengadakan beberapa lomba rutin seperti lomba meresensi buku, membuat sinopsis buku, atau membuat poster untuk buku baru.

§  Library award yaitu penghargaan untuk peminjam buku terbanyak dan pengunjung yang sering datang ke perpustakaan baik siswa maupun guru.

§  Kegiatan DEAR (Drop Everything And Read yaitu kegiatan yang menghentikan segala aktivitas yang sedang dilakukan untuk membaca buku selama 15 menit.

§  Memberikan point kepada siswa untuk setiap buku yang telah dibaca.

§  Kegiatan Book Character Parade yaitu berdandan sebagai salah satu karakter dalam buku favorit mereka.

§  Kegiatan lomba madding, setiap kelas  membuat mading yang bertema perpustakaan. Mading yang paling menarik akan dipilih menjadi pemenang.

§  Membuat logo perpustakaan, setiap siswa diharapkan menggambar sebuah logo untuk perpustakaan, logo tersebut akan dipilih dan divote untuk mendapatkan logo yang paling menarik

§  Membuat stiker motivasi minat baca/budaya baca

Setiap siswa atau perwakilan kelas membuat sebuah stiker yang dapat memotivasi orang lain agar mau membaca. Stiker yang paling menarik akan dijadikan pemenang.

§  One Book One School (satu buku satu sekolah)

Semua membaca buku yang sama, kemudian diadakan pertemuan untuk mendiskusikan

§  Guest Reader (pembaca tamu)

Yaitu kegiatan mengundang orang lain (orang tua, tokoh masyarakat, artis) untuk membaca.

g.     Pemberian reward

Reward akan diberikan kepada para pemenang lomba yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan kepada siswa-siswi dan guru yang sering berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan.

Dari semua apa yang sudah diupayakan perpustakaan SMK Pius X itu, dirasa belum bisa mendongkrak minat baca siswa. Saya sebagai siswa merasa prihatin dengan situasi tersebut. Maka, pada kesempatan ini saya ingin menawarkan beberapa ide yang mungkin bisa dipertimbangkan demi meningkatkan minat baca di SMK Pius X, yaitu :

§  Mengadakan NOBAR (nonton bareng) yaitu menonton sebuah film yang kisahnya diangkat dari sebuah buku.

§  Acara bedah buku, mengupas tentang isi buku baru atau buku kontroversial

§  Meet and Greet, yaitu bertemu dengan penulis-penulis terkenal dan memberikan motivasi untuk selalu membaca

§  Keliling perpustakaan, yaitu kegiatan berkunjung ke perpustakaan lain, seperti perpustakaan kota, perpustakaan keliling dan lain-lain.

§  Gerakan 1 siswa menyumbangkan 1 buku, setiap siswa yang lulus menyumbangkan 1 buku dan sinopsis buatannya dari buku yang telah dibacanya.

§  Penciptaan atmosfir kata-kata mutiara di kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan agar siswa gemar membaca

Dengan upaya-upaya tersebut, perpustakaan SMK Pius berharap agar kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat, kegemaran, dan kebiasaan siswa terhadap membaca.karena dengan membaca kita bisa mendapatkan pengetahuan dan ide baru yang dapat membangun. Membaca buku juga sebenarnya lebih enak daripada belajar dengan teman. Kita bisa terus membolak-balik lembaran-lembaran kertas yang  ada di buku jika kita masih tidak mengerti apa maksud dari buku tersebut, namun jika kita tidak mengerti apa yang sedang dijelaskan teman/guru kita, kadang ketika kita memintanya mengulang ia akan merasa emosi/sedikit kesal, karena mereka telah mengulang hal yang sama berkali-kali dan mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki tingkat kesabaran.

Kita bisa mengalihkan ketertarikan siswa dari kebiasaan menggunakan internet untuk bermain menjadi terbiasa menggunakan internet untuk belajar dan membaca dengan cara mensosialisaikan kepada siswa-siswi bahwa membaca itu penting untuk masa depan diri mereka, karena tanpa membaca mereka akan kalah bersaing sebelum perang. Membaca juga tidak harus melalui buku, melainkan juga bisa melalui internet. Bahkan dengan adanya internet kita semakin mudah mencari informasi yang kita inginkan, tanpa harus menunggu lama informasi akan muncul dengan sendirinya setelah kita mengetik informasi apa yang kita cari. Membaca lewat internet juga dirasa lebih seru karena penyajiannya yang lebih menarik dari buku dengan tambahan gambar-gambar dan warna-warna yang diberikan oleh editor atau pembuat web tersebut.

Namun perlu disadari, bahwa informasi-informasi yang kita baca di internet itu bersumber dari buku. Mereka hanyalah mengubah cara penyajian atau mungkin gaya bahasa sesuai gaya mereka yang menulis. Informasi-informasi di internet juga masih perlu dipertanyakan keakuratan informasinya, karena kita tidak tahu mereka menulis sesuai dengan aslinya atau tidak. Membaca di internet juga memiliki keterbatasan, karena kita harus memiliki akses internet/kuota untuk membuka link informasi yang disediakan oleh internet. Dapat diartikan setiap kita ingin membuka informasi tersebut kita harus membayar informasi tersebut walaupun informasi yang kita buka itu sama. Akan lebih baik kita membaca buku, karena buku telah terbukti keakuratannya dan kita bisa membacanya di manapun kita berada dan kapan pun kita mau. Dan setiap kita membacanya kita tidak perlu membayarnya karena buku hanya kita membayar di awal pembelian dan bisa kita gunakan untuk pembelajaran sepanjang hayat.

Upaya peningkatan minat, gemar, dan kebiasaan membaca masih perlu dievaluasi dan diperbaiki. Walaupun program-program upaya peningkatan minat, gemar, dan kebiasaan membaca sering dilakukan, peningkatan minat siswa terhadap membaca masih sedikit, kemungkinan program-program tersebut belum sesuai dengan kondisi di sekolah.

Dalam program-program tersebut yang perlu ditekankan adalah pemahaman tentang makna membaca yang sebenarnya. Karena membaca bukan hanya sekedar membaca tulisan yang ada tetapi juga menyangkut pemahaman, mengingat, menilai, menghayati, berimajinasi, dan proses memecahkan masalah. Namun kebanyakan orang masih menilai bahwa membaca itu hanya sekedar membaca, mengingat, kemudian selesai. Hal itu membuat kebanyakan orang menganggap sepele kegiatan membaca. Ketika makna membaca tersebut sudah dapat diterima oleh semua orang sampai pada intinya, orang tersebut akan paham dan dapat direalisasikan melalui perilakunya yaitu gemar membaca.

Namun fakta mengatakan bahwa pemahaman orang terhadap membaca masih kurang. Mereka memang mengerti bahwa membaca itu memang penting, tapi mereka tidak mengerti  “bagaimana membaca dengan baik” dan “apa alasannya membaca itu sangat penting”. Oleh karena itu, selama pemahaman tentang membaca belum sepenuhnya menyampai intinya, perilaku masyarakat tidak akan berubah. Hal ini membutuhkan pembimbingan akan pentingnya membaca lewat sekolah dan keluarga. Akan lebih baik pembimbingan akan pentingnya membaca dilakukan sejak dini/ketika masih kecil. Semakin dini usia anak untuk mulai membaca, semakin baik kemampuan anak untuk membacanya di kemudian hari. Kebijakan sekolah juga sebaiknya menekankan kegiatan membaca pada kurikulum yang diterapkan oleh sekolah.

Marilah kita meningkatkan kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca akan memberikan kita manfaat yang sangat besar untuk diri kita sendiri.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment