Article Detail
KERUKUNAN SEBAGAI UMAT BERAGAMA
KERUKUNAN SEBAGAI UMAT BERAGAMA
Kerukunan
adalah kunci bagi terciptanya kehidupan yang harmonis dan damai. Dalam
masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, kerukunan menjadi semakin penting
untuk dijaga. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Magelang H.M. Soleh Mubin, S.Ag., M.H. dalam acara rapat kordinasi guru Agama Katolik se-Kota
Magelang menegaskan bahwa Kementrian Agama itu untuk semua Agama, pada dasarnya
melayani semua Agama. Diharapkan dengan semangat melayani itu mampu menjadi
semangat untuk berbagi hati dan saling mengasihi satu sama lain.
Kita
semua diharapkan untuk memiliki semangat “akur” (rukun) dengan tujuan
untuk saling menghormati satu sama lain. Saling menghormati dimulai dari
hal-hal yang sederhana untuk mencapai hal yang luar biasa. Kerukunan merupakan sikap yang harus
dijaga untuk tidak saling bermusuhan, saling menjaga satu sama lain, tolong-menolong,
dan toleransi antar sesama. Kerukunan bisa diartikan sebagai proses sosial yang
dilakukan untuk menciptakan kehidupan bersama atas dasar perbedaan-perbedaan
yang ada, baik dari segi agama, politik, budaya, dan lain-lain.
Seperti halnya saat semua berbicara tentang surga, sebagai
pengajar agama diharapkan untuk mampu mempersatukan keanekaragaman yang ada di
dalam negara kita Indonesia, terutama dalam membawa keutuhan Bhinneka Tunggal
Ika. Kebersatuan dalam keberbedaan itu tidak melihat ASN atau guru swasta
bahkan tidak melihat agama tertentu, melainkan suatu gerakan bersama dalam
menggapi kebersatuan. Setiap agama memiliki tokohnya masing-masing tentunya
mengajarkan tentang kebaikan dan kebijaksanaan. Begitu pula di SMK Pius X
Magelang sering disebut sebagai Indonesia kecil karena memiliki peserta didik
yang beraneka ragam agama, budaya, bahasa dan ras.
Kepala Kemenag juga menghimbau untuk
tidak mengikuti judi online dan pinjaman online. Himbauan ini
bertujuan supaya kita semua tidak masuk dalam jerat dosa dan hutang yang
mendalam. Karena situasi saat ini, marak orang yang dililit pinjol dan judi online
sampai mereka bunuh diri. Perlu diingat bahwa sebuah keberhasilan itu
berawal dari proses yang tidak serba instan. Ketika setiap dari kita tekun akan
segala proses yang dilewati akan melahirkan suatu keberhasilan dan kebanggaan
untuk diri kita sendiri.
Gerakan untuk melayani satu sama
lain sebisa mungkin menjadi gerakan bersama supaya sebagai sesama manusia
memiliki sikap rukun. Banyak hal yang terjadi karena kurangnya komunikasi. Kepala
Kantor Kementerian Agama Kota Magelang H.M. Soleh Mubin, S.Ag., M.H membuka
diri kepada siapapun dan melayani siapapun tanpa melihat agama, budaya, ras dan
bahasa. Karena sering kali suatu permasalahan itu lahir dari hampanya untuk
bisa komunikasi. Kesalahpahaman itu lahir dari kurangnya komunikasi dengan
baik. Maka dari itu, gerakan pelayanan, komunikasi yang baik, serta daya
inovasi yang harapannya mampu mendampingi peserta didik menjadi generasi
penerus bangsa yang baik. Tidak cukup sampai disitu, bahwa sebisa mungkin kita
diajak untuk memanusiakan manusia dan alam ciptaan untuk mewujudkan kedamaian
dunia. (Bu-Was)
Ditulis
oleh :
Cosmas Eric Wirawan, S. S.
Hasil Mengikuti Rapat Koordinasi Guru Agama Katolik
Kota Magelang Tahun 2024
Kamis, 25 Juli 2024
di Aula Kantor Kemenag
Jl. Urip Sumoharjo No. 106, Kota Magelang
Jawa Tengah
-
there are no comments yet