Article Detail

DENGAN SEMANGAT ST. CAROLUS BORROMEUS KITA KEMBANGKAN JEJARING DALAM SEMANGAT SOLIDARITAS DEMI KEMAJUAN PENDIDIKAN TARAKANITA

Jumat, 20 Oktober 2023, Karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah Rayon Magelang mengikuti rekoleksi sebagai rangkaian kegiatan Carolus Day Tahun 2023 dengan tema Dengan Semangat Santo Carolus Borromeus Kita Kembangkan Jejaring Dalam Semangat Solidaritas Demi Kemajuan Pendidikan Tarakanita.

Rekoleksi dipandu oleh Romo Yohanes Risdiyanto MSF, M. Hum dari Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan. Mengawali materinya, Romo Risdi memberikan apresiasi kepada peserta rekoleksi mengenai menghargai waktu untuk hadir tepat waktu dalam mengikuti rekoleksi, hal ini menunjukkan bahwa Karyawan Tarakanita sudah menghidupi sikap tepat waktu untuk menyejahterakan kita semua. Romo Risdi menyegarkan kembali apa saja yang telah diterima dan dihayati sebagai Karyawan Tarakanita. Tarakanita adalah terang. Langit adalah tempat kita berangan-angan, mendapat dan menjadi inspirasi. Ajakan: mana terangmu? Ini terangku… ini terangku … Senyum kepada siapapun saat bertemu seseorang dimanapun berada. Senyum atau ceria adalah salah satu daya tarik dan mampu menjadi terang bagi siapapun yang kita temui.

Lebih lanjut, peserta rekoleksi diajak untuk melihat kembali nilai-nilai spiritualitas Santo Carolus Borromeus dari hidup, teladan dan ispirasinya bagi kita semua. Santo Carolus Borromeus sebagai Gembala umat, Uskup Milan, Kardinal merupakan pribadi yang enerjik, tegas, penuh perhatian pada Gereja, mau mengunjungi umat di Milan dari Liguria sampai Swiss, memperhatikan pendidikan, seminari dan akademi, menolong orang-orang sakit. Beliau juga memiliki jiwa yang Humilitas (rendah hati, mau mendengarkan, kemurahan intelektual, dan selalu berbagi), selain itu beliau juga seorang pekerja tak kenal lelah.

Maka, kita sebagai Karyawan Tarakanita yang selalu meneladan spiritualitas Santo Carolus Borromeus diajak untuk membangun jejaring, bekerjasama, berkolaborasi untuk mencapai satu tujuan yang sama. Juga kita diajak untuk meningkatkan solidaritas dengan cara kekompakan dalam hati, kepedulian, mau berbagi, dan peka terhadap kebutuhan jaman sesuai dengan Visi dan Misi Yayasan Tarakanita.

Visi : Yayasan Tarakanita, sebagai Yayasan Pendidikan Katolik yang dijiwai oleh semangat Kongregasi Suster-Suster Cintakasih St. Carolus Borromeus, bercita-cita menjadi penyelenggara karya pelayanan pendidikan menekankan terbentuknya pribadi manusia yang cerdas, utuh, dan berbelarasa.

Misi :

1)      Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik.

2)    Mengupayakan agar di sekolah-sekolah, keunggulan akademik sungguh dikejar, dan kualitas pembelajaran serta pelatihan peserta didik senantiasa 3 ditingkatkan, sehingga peserta didik terbentuk menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, kreatif dan terampil.

3)      Berperan serta mengembangkan penegakan hak asasi manusia dan memperjuangkan keadilan termasuk keadilan gender.

4)   Melakukan koordinasi dan menciptakan iklim yang kondusif di sekolahsekolah yang dikelolanya guna terselenggaranya proses pembelajaran sehingga terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh (memiliki integritas diri).

5)      Mengupayakan agar di sekolah-sekolah diselenggarakan pendidikan tentang religiositas dan pendidikan nilai (sikap jujur, adil dan berwawasan kebangsaan).

6)      Mengupayakan agar sekolah-sekolah mengembangkan semangat persaudaraan sejati dalam masyarakat yang majemuk.

7)      Ikut serta dalam perjuangan menegakkan keadilan, menciptakan perdamaian dunia, dan menjaga keutuhan ciptaan.

8)      Menciptakan iklim religius dan mengembangkan semangat kasih yang berbela rasa dalam seluruh proses pembelajaran.

9)      Memperhatikan, mengembangkan dan memberdayakan para pendidik dan tenaga kependidikan agar karya pendidikan dapat terus berlangsung dan berkembang. 

Berpangkal dari Visi dan Misi Yayasan Tarakanita, peserta rekoleksi masuk dalam diskusi kelompok dengan panduan pertanyaan:

1.         Kelompok 1 dan 15: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 1?

2.         Kelompok 2 dan 14: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 2?

3.         Kelompok 3 dan 13: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 3?

4.         Kelompok 4 dan 12: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 4?

5.         Kelompok 5 dan 11: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 5?

6.         Kelompok 6 dan 10: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 6?

7.         Kelompok 7 dan 9: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 7?

8.         Kelompok 8: Bagaimana aku (kita) mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas demi kemajuan pendidikan Tarakanita dengan mewujudkan visi dan misi Tarakanita nomor 8?

Hasil diskusi kelompok:


Misi

Kelompok

Hasil diskusi

1

1

•  Kegiatan (mengadakan kegiatan) bersama antar unit atau antar blok dalam kegiatan keagamaan. Misal: doa rosario, tugas koor Gereja, doa bersama, ziarah.

•  Melibatkan diri (terlibat) dalam kegiatan pendampingan iman anak (PIA, PIR) dan OMK.

•  Mengadakan kegiatan bersama di unit atau antar unit, wilayah, komite, missal dalam FGD untuk pengembangan karakter, pendampingan anak, dsb.

•  Kerjasama dan kolaborasi antar sekolah Katolik. Misal: IPKASMA, Koperasi.

•  Mengadakan bakti sosial di lingkungan sekitar.

15

·      Ambil bagian dalam misi gereja katolik dengan :

ü  mendampingi PIA/ sekolah minggu

ü  Safari koor

Bertujuan untuk membuat jejaring/ relasi ke daerah-daerah (Muntilan, Kalinegoro, Panca Arga, Tegalsari, Mertoyudan, Igantius Mgl, dll).

·      Dengan menerima peserta didik yang berkebutuhan khusus, yangmencerminkan kepedulian dan solidaritas sebagai wujud berbelarasa.

·      Terlibat secara aktif sebagai warga gereja di lingkungan, wilayah, paroki sebagai wujud kehadiran kita secara langsung menjadi anggota Tarakanita yang menggereja.

2

2

•  Mengikutsertakan peserta didik dalam lomba berbagai bidang baik akademik dan non akademik.

•  Metode dalam mengajar mengikuti trend dan bervariasi.

•  Bekerjasama dengan orangtua untuk mengembangkan talenta peserta didik.

•  Memperbanyak macam ekstrakurikuler dan mengoptimalkan ekstra yang sudah berjalan.

•  Mengadakan tutor sebaya dan bekerjasama dengan dosen dari universitas untuk memberikan pendampingan.

•  Mengundang guru tamu (bisa dari alumni/ahli) untuk pembelajaran bagi peserta didik.

•  Memperluas Kerjasama dengan diduka (dunia industry usaha) untuk memperkuat pembelajaran bagi siswa SMK, memperluas lapangan pekerjaan dan mengembangkan usaha unit SMK.

14

·      Akademik:

ü  Sinergitas diawali pendidikan orang tua dan dilanjutkan sekolah.

ü  Jejaring : industri2 dan perguruan tinggi, lembaga kemasyarakat, intansi-instansi, panti asuhan, dunia usaha, dan perhotelan serta restoran.

ü  Pembelajaran yang inovatif, kreatif, partisipatif dua arah.

ü  Tutor sebaya, kolaborasi mapel,.

ü  Forum grrup diskusi (FGD) lintas jenjang, lintas unit

 

·      Non akademik:

ü  Keterlibatan dalam lomba-lomba

ü  Mengikuti iven-iven dari intansi lain

ü  Keterlibatan kegiatan di masyarakat.

ü  Baksos

ü  Memberi wadah kegiatan siswa melalui  ekstrakurikuler

ü  Bekerjasama dengan pendamping ahli yang kompeten seperti penari, pelatih basket, sanggar seni dll.

3

3

·      Yang bisa dilakukan untuk mengembangkan jejaring dalam berperan aktif penegakan HAM.

·      Membuat tim khusus (KPKC wilayah) untuk penegakan HAM

·      Menekankan pada poin keadilan bukan hanya kepada lingkungan yang di uplek-uplek.

·      Menjalin kerja- KKPKC level keusukupan-kepolisian- DPMP4KB (dinas pemberdayaan masyarakat, perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

·      Upgrade guru untuk memenuhi kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus.Contoh :pelatihan dengan komunitas tertentu.Pelatihan dengan orang-orang atau lembaga terkait.

13

·      Menolak pelanggaran HAM

·      Menghormati hak orang lain

·      Menghormati keputusan/ pendapat orang lain

·      Humanis

·      Menaati peraturan

·      Stop bullying

·      Bekerjasama dengan komisi perlindungan anak

·      Melaksanakan upacara bendera

·      Mengadakan penyuluhan-penyuluhan

4

4

•  Menciptakan lingkungan kerja yang nyata melalui komunikasi dan keterbukaan sesama karyawan demi mendukung lingkungan pendidikan yang kondusif.

•  Melibatkan seluruh karyawan, guru dan structural dalam berdiskusi membahas dan menentukan kebijakan sekolah sehingga tercipta iklim pendidikan yang kondusif.

•  Menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif seperti pemenuhan sarana dan prasarana yang mendukung dan dibutuhkan PD seperti keadaan kelas yang panas, dll.

•  Peka terhadap kebutuhan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki PD seperti kompetensi psikomotorik dimana setiap PD memiliki kemampuan yang berbeda.

•  Menciptakan lingkungan belajar di kelas yang menyenangkan seperti menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga membuat PD lebih aktif seperti memanfaatkan lingkungan sekolah untuk mendukung pembelajaran.

•  Menjauhkan pemikiran guru-guru dari stigma buruk tentang PD yang menimbulkan ketidaknyamanan.

•  Mengadakan kesepakatan dan keyakinan kelas antara guru dan murid sehingga tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.

5

5

Mengembangkan persaudaraan sejati:

·      Persaudaraan sejati dimulai dari masing-masing pribadi dengan berpijak dari semangat santo carolus boromeus yaitu kerendahan hati

·      Aktualisasinya mau membuka diri, mendengarkan, menerima orang lain dengan segala kondisi demi tercapainya sinergi

·      Peduli dengan situasi di sekitar dan mau terlibat untuk membangun solidaritas unit, kemudian antar unit dan tingkat Yayasan

·      Persaudaraan sejati juga akan muncul dengan aksi membangun relasi yang harmonis dengan para pelanggan kita (orang tua peserta didik, peserta didik dan dunia industry)

11

·      Membangun komunikasi dengan lebih intens baik intern unit, tarakanita maupun ekstern. Contohnya:

ü  Membuat event kecil dengan melibatkan warga sekolah

ü  Promosi bersama seluruh unit

ü  Adanya kegiatan yang berkesinambungan antar sekolah (promosi antar anak per jenjang)

·      Menambah relasi ekstern tanpa meninggalkan relasi lama

6

6

Issue 1 adalah semakin banyaknya sampah di sekitar kita.

·      Kegiatan nyata: mengajak seluruh warga sekolah dalam pengolahan sampah. Bekerjasama dengan DLH

Adanya perundungan. Biasanya diciptakan dai lingkungan tempat tinggal.

·      Kegiatan nyata: mengajak seluruh warga sekolah untuk tidak melakukan perundungan/ bullying

Krisis air bersih disebabkan karena kemarau panjang dna polusi.

·      Kegiatan nyata: menanam pohon, hemat dalam penggunaan air. Bijak dalam penggunaan alat elektronik

10

·      Mengembangkan jejaring dalam semangat solidaritas dalam mewujudkan visi misi keadilan, perdamaian, dan kebutuhan ciptaan (bullying/perundungan)

ü  Menguatkan jejaring dalam lingkup internal dalam hal anti bullying

ü  Memilih duta anti bullying

ü  Dalam tema hari anak nasional 2023, “anak mampu menjadi pelopor dalam melaporkan terkait anti bullying

ü  Mengembangkan jejaring eksternal terkait dengan ati bullying

ü  DPMP4KB kota Magelang, Sebagai mitra dalam penanganan anti bullying

ü  Dinas Pemberdayaan masyarakat perempuan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana

ü  Kegiatan parenting yang berkeseimbangan, berkelanjutan terkait dengan anti bullying

ü  Memberdayakan komite dalam keikutsertaan (menjembatani) orang tua & sekolah terkait anti bullying

ü  Membuat satgas/ layanan dalam lingkup wilayah unuk penanganan anti bullying

7

7

1. Belarasa dan semangat kasih:

·      memberikan perhatian lebih kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus (hyper aktif, lambat belajar).

·      menyisihkan gaji atau rejeki yang lain untuk beasiswa peserta didik.

·      membantu korban bencana alam.

·      mengunjungi peserta didik dan rekan kerja yang sedang sakit.

·      membangun relasi dengan perusahaan atau industri untuk memberikan beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi dan tidak mampu.

·      gerakan orang tua asuh guru dan karyawan untuk peserta didik yang tidak mampu.

·      memberikan pendampingan kepada peserta didik (skill) agar mampu hidup mandiri.

·      memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat sekitar agar dapat hidup mandiri.

 

2. Iklim religius

·      doa rosario bersama.

·      kenduri dengan mengundang masyarakat sekitar.

·      Doa bersama keluarga peserta didik dan rekan kerja yang sedang sakit.

·      memberikan pelayanan di gereja terdekat dari sekolah (koor, ipkasma, pendampingan PIA).

·      mendorong peserta didik dan guru karyawan lebih aktif dalam kegiatan lingkungan dan masyarakat di sekitar tempat tinggal.

9

·      Melalui kegiatan pembiasaan (doa pogi, malaikal tuhan, doa sebelum pulang)

·      Mengembangkan budaya kasih.

·      Gerakan orang tua asuh / dana solidaritas

·      Menyediakan waktu dan tempat untuk melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan

·      Setiap jumat melaksanakan ibadat, rekoleksi, doa rosario tiap bulan mei dan oktober, bina iman tiap minggu

·      Memberikan makanan tiap hari bagi siswa yang membutuhkan

·      Pelatihan keterampilan bagi masyarakat umum

·      Bimbingan konseling, pendampingan menghindari perundungan dan bullying

·      Safari PIA, safari koor di paroki paroki terdekat.

8

8

·      Berpartisipasi aktif dalam kegiatan di dunia pendidikan, baik dalam lembaga maupun luar lembaga secara seimbang.

·      Mau menerima masukan dan jangan merasa puas diri

·      Berbagi ilmu dengan teman sejawat serta menumbuhkan rasa kesadaran diri dan mau belajar

·      Bersiap diri dalam tugas dan karya

·      Mau terbuka dengan dunia luar

·      Bekerja sama dengan dunia luar baik industri/perguruan tinggi terkhusus untuk tingkat SMA/SMK

·      Berusaha memberikan yang terbaik (totalitas)

Sebagai peneguhan di akhir rekoleksi, dilaksanakan Perayaan Ekaristi. Bapak Drs. Yustinus Sudaryanto selaku Kepala Biro SDM Kantor Wilayah menyampaikan bangga dan bahagia karena rekoleksi sudah terlaksana. Kedepan kita semua diajak untuk membangun jejaring di unit masing-masing sebagai upaya membangun Tarakanita yang lebih baik. (Bu-Was)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment